Jakarta, IndonesiaDiscover – Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau mendorong pertukaran mahasiswa ataupun pertukaran dosen di perguruan tinggi yang ada di kawasan ASEAN.
Direktur Politeknik Negeri Batam Uuf Brajawidagda di Batam, mengatakan, hingga saat ini sekitar 30 mahasiswanya sedang mengikuti program tersebut.
“Beberapa kali kita juga menerima mahasiswa dari Singapura, Malaysia, ada juga dari Filipina. Kemudian kita juga pernah kirim mahasiswa ke Politeknik Malaysia atau di Filipina,” kata Uuf, seperti dikutip dari Antaranews di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Adapun beberapa program pertukaran mahasiswa antar kawasan ASEAN yang diikuti oleh Politeknik Negeri Batam, salah satunya Technical and Vocational Education and Training (SEA-TVET).
“Kita ikut program pertukaran yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga, kementerian, SEA TVET, dan sebagainya. Beberapa juga kita lakukan antar perguruan tinggi, tapi terbatas,” kata dia.
Ia menjelaskan pertukaran mahasiswa tersebut tidak hanya dilakukan untuk pembelajaran di kampus, namun juga ada yang melakukan magang.
Kata Uuf, Malaysia dan Filipina merupakan negara yang banyak diikuti oleh mahasiswa Politeknik Negeri Batam untuk program pertukaran mahasiswa.
“Kebanyakan mahasiswa kita ke Malaysia, Filipina juga waktu sebelum pandemi banyak. Kegiatan mobilitas ini juga sangat tergantung dengan keterbukaan sebuah negara. Saat pandemi kemarin tutup semua, dan sekarang ini masih mau di re-stok lagi,” kata dia.
Menurut Uuf, dengan mengikuti program pertukaran mahasiswa merupakan salah salah satu wadah pembelajaran dalam menambah wawasan, pemecahan masalah, hingga mengenal budaya di negara tersebut.
“Jadi tidak hanya semata-mata terkait konten kuliah, tapi banyak aspek yang bisa dipelajari mahasiswa ketika di negeri orang,” ujar dia.
Sumber Foto: Antaranews