Otomotif Fuso dan Hino Umumkan Merger, Kerja Sama Daimler Truck dan Toyota untuk...

Fuso dan Hino Umumkan Merger, Kerja Sama Daimler Truck dan Toyota untuk Pengembangan Teknologi

12
0
Fuso dan Hino Umumkan Merger, Kerja Sama Daimler Truck dan Toyota untuk Pengembangan Teknologi

IndonesiaDiscover –

Dua perusahaan truk, Daimler Truck Holding AG selaku induk perusahaan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC), bersama Hino Motors Ltd dan Toyota Motor Corporation (TMC) selaku induk perusahaan, menandatangani nota kesepahaman. Isinya mengenai pengembangan teknologi bersama-sama antara Hino dan Fuso.

Keempat merek otomotif di atas memiliki visi dan misi yang sama untuk menargetkan capaian netralitas karbon di masa mendatang. Selain itu pihak produsen tengah mengembangkan era mobilitas CASE yakni connected, autonomous and automated, shared serta electric. Ini juga berlaku di segmen kendaraan komersial untuk menghadirkan armada ramah lingkungan dan canggih secara global.

Bentuk kerjasama dari Fuso dan Hino disebutkan bahwa kedua perusahaan tersebut bersama-sama berkolaborasi untuk proses pengembangan, pengujian dan produksi segmen kendaraan komersial. Keduanya akan menghadirkan produk kendaraan komersial kompetitif untuk pasar global.

Fuso dan Hino

Baca juga: Daimler Truck Catatkan Angka Penjualan Positif di Awal 2023

Sementara antara Daimler Truck dan Toyota, keduanya akan berinvestasi pada perusahaan induk hasil merger Fuso dan Hino. Keduanya juga akan berkolaborasi melanjutkan pengembangan teknologi hidrogen dan teknologi CASE lainnya untuk mendukung daya saing perusahaan baru tersebut.

Martin Daum, CEO Daimler Truck mengungkapkan perusahaan baru yang terbentuk akan menjadi kekuatan utama di Asia Tenggara dan Toyota serta Hino menjadi rekanan penting dari keluarga truk Daimler.

“Kami di Daimler Truck sangat bangga dengan produk kami, karena truk dan bus membuat dunia terus bergerak. Dan segera mereka bahkan akan melakukannya dengan nol emisi. Jadi ada masa depan yang cerah―dan pengumuman hari ini adalah langkah penting untuk mewujudkannya pekerjaan masa depan secara ekonomi dan dalam memimpin transportasi berkelanjutan,” ucap Daum dalam keterangan resmi, Selasa (30/5/2023).

Fuso dan Hino

Koji Sato, CEO TMC meyakini kerjasama keempat perusahaan adalah bentuk kemitraan untuk masa depan kendaraan komersial, di Jepang dan masa depan masyarakat mobilitas.

“Keempat perusahaan kami akan bekerja sama dengan visi bersama untuk mencapai netralitas karbon dengan memperkuat teknologi CASE dan mengubah masa depan kendaraan komersial dan membangun masa depan bersama dengan memecahkan masalah sosial,” ucap Sato.

“Kolaborasi erat ini akan memungkinkan kami untuk mempercepat dekarbonisasi industri transportasi, menciptakan produsen kendaraan komersial Jepang yang lebih kuat. Di bawah dua merek Fuso dan Hino yang sudah mapan, kami akan terus mengambil peran terdepan dalam melayani kebutuhan pelanggan di Jepang, Asia, dan seterusnya,” ucap Karl Deppen, CEO MFTBC.

“Kami akan menyatukan aspirasi kami untuk ‘mendukung mobilitas dan berkontribusi pada masyarakat’ dan, bergandengan tangan, mempercepat pengembangan teknologi maju untuk mengatasi persaingan global yang semakin ketat. Melalui upaya ini, kami akan berusaha untuk mengatasi tantangan masyarakat seperti pencapaian netralitas karbon,” ucap Satoshi Ogiso, CEO Hino.

Hino-300-Series

Keempat perusahaan memang sudah dikenal dengan filosofi yang serupa untuk membangun lingkungan lewat mobilitas. Tujuan memperkenalkan produk ramah lingkungan bertujuan untuk meningkatkan nilai mobilitas terhadap sistem sosial secara global.

Merger Hino dan Fuso ini akan menciptakan sinergitas dan peningkatan produk yang kompetitif dari produsen Jepang di pasar global. Termasuk memperkuat fondasi di pasar Asia. Daimler dan Toyota memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat masing-masing region. Lewat target emisi karbon, mereka menawarkan beragam produk yang sesuai, baik kondisi geografis maupun kebutuhan konsumen.

Pengumuman ini belum memberikan ruang lingkup dan sifat kolaborasi yang lebih rinci. Termasuk soal nama, lokasi, rasio kepemilikan saham dan struktur perusahaan dari perusahaan induk baru.

Rencananya, semua itu akan diputuskan dalam waktu 18 bulan ke depan. Kemungkinan, seluruh pihak akan melakukan penandatanganan perjanjian definitif pada kuartal pertama 2024 dan menutup transaksi pada akhir 2024. Setelah semua mencapai kesepakatan, perusahaan akan mulai bergerak berdasarkan persetujuan dewan direksi, pemegang saham dan pemegang saham terkait, termasuk otoritas.

(STA/TOM)

Baca juga: Suguhkan Full Support Solution, Mitsubishi Fuso Hadir di Indonesia Cold Chain Expo 2023

Tinggalkan Balasan