IndonesiaDiscover –
Alva Cervo jadi motor listrik terbaru yang bisa dipilih konsumen Indonesia. EV dengan banderol Rp37 jutaan untuk varian satu baterai dan Rp42 jutaan untuk varian dua baterai ini disebut didesain dan diproduksi di dalam negeri.
Oto.com mendapat kesempatan melihat langsung kehadiran Cervo pada peluncurannya Sabtu (27/5/2023) lalu. Kesempatan ini juga digunakan untuk menjajal perdana Cervo di area terbatas. Seperti apa impresinya? Simak bahasan berikut
Desain
Seklias melihat desain Cervo terbilang cukup futuristik. Mengingatkan pada skutik modern milik BMW CE-04. Ini karena perawakan Cervo yang terlihat rendah dengan swing arm memanjang melebihi bodi kendaraan.
Soal desainnya ini, langsung terasa familier dengan beberapa motor konvensional yang sudah hadir, utamanya di kelas skutik. Sisi menarik desain Cervo adalah kehadiran garis-garis tegas dan lekukan tajam yang meningkatkan kesan sporty. Ini terlihat pada fender depan, bodi serta bagian samping kendaraan. Penempatan ornamen platik di beberapa bagian juga dibuat estetik, membuat motor ini menarik dipandang.
Headlampnya sudah menggunakan LED proyektor dengan desain tajam terpisah di depan. Bagian buritnya menghadirkan LED dengan desain tajam dan tipis. Berpadu dengan penggunaan monoshock membuat area belakang Cervo kental dengan desain motor Italia.
Baca juga: Yadea VF F200, Skuter Listrik yang Dirancang Porsche
Posisi Berkendara
Pada peluncurannya, Alva menghadirkan lintasan lurus di area terowongan SCBD untuk menjadi area percobaan Cervo pertama kali. Berada di atas jok Cervo tidak terlalu menyulitkan untuk pengendara dengan tinggi 169 cm. Namun memang kesan lebar akibat tempat baterai di area tengah membuat kuda-kuda pengendara sedikit melebar, namun masih selayaknya menunggangi skutik konvensional.
Di atas kertas, Cervo menawarkan ukuran panjang 1.933 mm, lebar 713 mm dan tinggi 1.115 mm. Motor listrik ini memiliki panjang 1.343 mm dengan ground clearence setinggi 140 mm. Kaki masih nyaman menapak tanah.
Berada di balik setang kemudi Cervo, impresi selayaknya motor konvensional langsung terasa. Tidak perlu waktu lama, desain tombol di area setang cukup mudah dipahami. Hanya tombol R di sisi kiri dan tombol Boost dan mode berkendara di sisi kanan yang perlu sedikit pembelajaran.
Soal desain setang ini juga terhitung nyaman untuk ukuran skutik perkotaan. Modelnya cruiser bar dengan posisi yang cenderung lebih tinggi dan lebar. Cukup nyaman dalam impresi berkendara kali ini.
Area sudut pandang juga cukup sederhana. Alva hanya menyediakan layar TFT LCD berwarna sebagai speedometer yang juga berfungsi sebagai MID untuk menampilkan beragam informasi kendaraan. Layar ini bisa berubah menjadi negative display saat di luar ruang dan meredup saat malam hari. Terdapat informasi mode berkendara, kecepatan, kondisi baterai, suhu, kondisi aki, trip dan putaran mesin.
Konsumen yang sudah terbiasa dengan produk skutik berukuran besar tidak kesulitan untuk menaiki motor listrik ini. Area tengah yang biasanya didesain lapang atau untuk
Saat berjalan, kenyamanan didapat dari jok berukuran lebar dengan beda tinggi untuk pembonceng di belakang. Bagian ini cukup menopang pinggul saat berkendara lama. Kaki pengendara juga terhitung dimanjakan dengan model foot deck berukuran besar. Pengendara juga bisa berkendara dalam mode selonjoran ala matic besar.
Performa dan Pengendalian
Area pengujian perdana berupa jalur lurus tentu tidak bisa menggambarkan handling sebenarnya dari Cervo ini. Panitia hanya menyediakan area memutar di ujung lintasan untuk kemudian merasakan sensasi motor listriknya beberapa saat.
Namun dari pengendaraan sekilas ini, Oto.com sempat mencoba berjalan zigzag. Mengejutkan, pengendaliannya cukup familier dengan skutik konvensional berbadan besar. Suspensi teleskopik di depan dan monoshock di belakang meski terbilang cukup keras, mampu meyakinkan pengendara untuk bermanuver. Selain itu pengaruh penggunaan ban berukuran kembar juga terbilang membantu proses pengenalan skutik listrik ini. Cervo menggunakan ban ukuran 110/80-14 di depan dan 140/70-14 di belakang. Pengeremannya sudah cakram depan belakang, dan meski belum ABS, Alva menyematkan fitur CBS pada Cervo yang membantu memperlambat motor ini dengan meyakinkan.
Paling menarik jelas pembuktian motor listrik yang disebut Alva sebagai Next Generation. Tidak seperti model One yang menggunakan motor pada hub roda, kini Cervo menggunakan dinamo motor mid drive alias di bagian pangkal swing arm.
Motor permanent magnet synchronous 3.000 W mampu menghasilkan daya maksimum 13 hp dan torsi 53,5 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang lewat belt dan puli fix ke girbox. Alva menyebutnya two step transmission.
Hasilnya saat pengujian perdana, power motor listrik ini terasa merata mulai dari putaran bawah, menengah hingga atas. Ini berbeda dari kebanyakan motor listrik yang tenaganya melonjak di putaran bawah lantas loyo ketika sudah diputaran atas.
Penggunaan motor tipe mid drive ini digunakan Alva untuk mendapatkan tenaga yang diinginkan. Perpindahan motor ke tengah juga membuat center of gravity menjadi di titik tengah. Jawaban untuk pengendalian yang terasa familier di atas.
Pada percobaan perdana, mode berkendara Eco disarankan untuk dipilih. Pemilihan mode berkendara cukup mudah, arahkan tuas di sisi kanan pengemudi ke arah huruf sesuai dengan mode berkendara. Jalanan menurun dan singkat membuat motor mudah mencapai kecepatan 40 km per jam. Putaran akselerator juga layaknya motor konvensional, tidak ada jeda ketika tuas diputas.
Mode urban dan sport disarankan pada lintasan berikutnya. Pemilihan mode ini cukup memberikan rasa berkendara yang berbeda, sesuai dengan pilihannya. Saat mode Eco tenaga seperti ditekan, Urban tenaga terasa normal, dan mode sport tenaga melonjak cepat dan untuk mencapai kecepatan 80 km per jam terasa hanya sekejap.
Berakhir pada mode Boost. Mode ini bisa diakses saat mode Sport dan pengendara menekan tombol boost berwarna biru di sisi kanan setang kemudi. Rasanya hampir serupa dengan mode Sport namun Alva mengungkapkan mode ini mampu melesatkan motor ke kecepatan puncak 103 km per jam. Sayang, lintasan yang terbatas juga bobot pengendara 90 kilogram, membuat Cervo hanya mampu menyentuh angka 75-80 km per jam.
Simpulan
Kesan pertama pada produk Alva terbaru ini cukup positif. Feel berkendara dan desain yang serupa motor konvensional mungkin jadi strategi tepat untuk menarik calon konsumen. Utamanya bagi yang masih ragu dengan feel berkendara motor listrik juga desain yang kebanyakan layaknya skutik kecil berdesain aneh.
Cervo mampu menempuh jarak 125 kilometer dengan dua baterai. Ini membuat calon konsumen sebaiknya memilih varian dua baterai yang lebih meyakinkan digunakan. Selain itu, selisih harga kedua varian Rp5 jutaan, selisih tipis untuk kedua varian tanpa pembeda fitur.
Pengujian lebih komprehensif memang diperlukan. Utamanya untuk melihat jarak tempuh sebenarnya jika digunakan seharian. Selain itu, pada pengujian belum menjawab pertanyaan apakah motor listrik terbaru ini bisa menaklukkan jalan tanjakan curam. Kita tunggu saja pengujian lebih detail di waktu mendatang.
(STA/TOM)
Baca juga: Spek Motor Listrik Terbaru Alva Cervo, Seberapa Menarik?