Pariwisata Sarat dengan Kearifan Lokal, Inilah Wae Rebo “Desa di Atas Awan”

Sarat dengan Kearifan Lokal, Inilah Wae Rebo “Desa di Atas Awan”

2
0
IndonesiaDiscover –

Berbicara mengenai keindahan alam Indonesia memang enggak ada abisnya ya, Sobat Pesona? Begitu banyak destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri. Seperti desa satu ini, desa yang dijuluki sebagai ”desa di atas awan”.

Wae Rebo, begitulah orang mengenalnya. Wae Rebo merupakan desa tradisional yang berada di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini terletak di ketinggian 1.200 mdpl dan dikelilingi beberapa bukit yang berjajar seperti memagari desa sehingga terkesan bahwa desa ini terisolasi.

Lokasi yang tersembunyi tak lantas membuat desa ini sepi pengunjung. Sebaliknya, banyak wisatawan yang rela melancong jauh-jauh untuk menikmati keindahan setiap sudut Desa Adat Wae Rebo. Kira-kira seperti apakah desa wisata ini? Yuk, kita #MenyapaDesa Wae Rebo!

 

Asal-usul

asal usul

Masyarakat di Desa Wae Rebo ini ternyata masih memiliki garis keturunan dari Suku Minangkabau, lho! Konon dulu, ada seorang asli Minangkabau bernama Empo Maro berlayar dari Pulau Sumatera hingga ke Labuan bajo. Setelah hidup berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain, akhirnya memutuskan untuk bermukim di Desa Adat Wae Rebo.

 

Rumah Adat

Desa ini hanya memiliki 7 rumah adat berbentuk lumbung kerucut yang disebut Mbaru Niang. Inilah yang menjadi ikon utama Wae Rebo. Rumah adat Mbaru Niang tersusun mengitari batu melingkar yang dinamakan compang sebagai titik pusatnya. Compang merupakan pusat aktivitas warga untuk mendekatkan diri dengan alam, leluhur, dan Tuhan. 

rumah adat

Arsitektur Mbaru Niang mengandung filosofi dan mencerminkan kehidupan sosial masyarakat Wae Rebo. Rumah tradisional ini merupakan wujud keselarasan manusia dengan alam serta merupakan cerminan fisik dari kehidupan sosial Suku Manggarai. Suku Manggarai meyakini lingkaran sebagai simbol keseimbangan, sehingga pola lingkaran ini diterapkan hampir di seluruh wujud fisik desa, dari bentuk kampung sampai rumah-rumahnya.

Mbaru Niang terdiri dari 5 lantai dengan atap daun lontar dan ditutupi oleh ijuk. Setiap lantai memiliki fungsinya masing-masing, seperti tempat berkumpul, menyimpan bahan makanan, beribadah, dan fungsi lainnya.

Rumah ini juga mengikuti prinsip leluhur yang sangat kuat dan tidak boleh menyentuh tanah. Arsitektur bangunannya juga masih memiliki unsur Minangkabau, terlihat dari Niang Dangka atau atap Mbaru Niang, yakni bertanduk rangkap dua yang dijadikan satu.

 

Kehidupan Masyarakat

Tak sekadar keindahan desa dan alamnya saja, ragam kehidupan dan sosialnya pun juga menjadi daya tarik tersendiri. Desa Adat Wae Rebo ditinggali oleh 44 keluarga dengan mata pencaharian utama di sektor pertanian. Mereka menanam kopi, cengkih, dan umbi-umbian. Aktivitas para wanita di Desa Adat Wae Rebo, selain memasak, mengasuh anak, menenun, juga membantu kaum pria di kebun. 

penduduk

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat Desa Adat Wae Rebo menggunakan mata air yang berasal dari pegunungan. Sumber mata air ini dinamakan sosor, yang terbagi menjadi 2, yaitu sosor pria dan sosor wanita.

 

Pencapaian Desa Adat Wae Rebo

Keindahan dan keunikan Desa Adat Wae Rebo tentu menjadi daya tarik tersendiri dan menghasilkan sebuah kredit positif di mata dunia, baik dari segi pariwisata maupun budaya. Karena itulah Wae Rebo secara resmi diakui sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2021 silam. Pengakuan ini juga disebabkan rumah adat Mbaru Niang di desa Wae Rebo dinilai sangat langka.

Keunikan tersebut menjadikan desa ini sebagai salah satu lokasi Konservasi Warisan Budaya UNESCO. Selain itu, pada tahun 2013 Desa Wisata Wae Rebo juga mendapat penghargaan dari Aga Khan dalam industri arsitektur. Kemudian pada tahun 2021 lalu, desa ini pun menjadi salah satu dari 3 desa yang mewakili Indonesia dalam ajang Best Tourism Village atau penganugerahan desa wisata terbaik di dunia yang diselenggarakan oleh United Nations World Tourism Organization (UNWTO) atau badan PBB yang khusus menangani pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, berharap segala pencapaian ini bisa membuat keberadaan Desa Wisata Wae Rebo semakin baik ke depannya.

sandiaga

Mas Menteri menyampaikan akan menugaskan Ketua Dewan Juri ADWI 2021, Prof. Azril Azahari, untuk memberikan pendampingan man to man making agar Desa Wisata Wae Rebo bisa menjadi kebanggaan bagi Indonesia. “Kami memberikan bantuan untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. SMK Pariwisata adalah ekosistem pariwisata dan SDM yang harus disiapkan secara masif,” ujar Sandiaga.

“Saya juga titipkan etos kerja 4 AS, yaitu kerja keras, bagaimana kita menunjukkan bahwa masyarakat Desa Wae Rebo ini adalah pekerja keras. Kedua, kerja cerdas, kecerdasan kita untuk mengelola kelestarian alam. Ketiga, kerja tuntas, dengan mendapatkan hasil terbaik di UNWTO, dan terakhir, kerja ikhlas, kita berikan yang terbaik, sisanya kita serahkan yang di atas untuk menentukan. Saya yakin Wae Rebo akan mendapatkan hasil yang terbaik,” tegasnya.

Tak sulit untuk jatuh cinta pada desa ini. Wisatawan dapat merasakan keunikan budaya, adat istiadat, keramahan warganya, serta kearifan lokal yang masih terasa kental.

 

Gimana, tertarik #MenyapaDesa Wae Rebo? Sebelum berkunjung, pastikan fisik Sobat Pesona dalam kondisi fit karena untuk menuju ke sana kamu harus mendaki gunung dengan jarak tempuh 3,18 kilometer, disarankan juga membawa peralatan mandi, jaket, dan camilan. Pastikan juga Sobat Pesona sudah vaksin dan jangan lupa selalu patuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 6M ya, mulai dari menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama agar aktivitas berwisata nanti tetap aman dan nyaman.

Sambil merencanakan liburan, kamu bisa follow akun Instagram: @pesona.indonesia, Facebook: @pesona.indonesiaTikTok: @pesonaindonesia, YouTube: Pesona Indonesia, dan website www.indonesia.travel untuk mendapatkan beragam informasi seputar destinasi wisata dan inspirasi produk ekonomi kreatif #DiIndonesiaAja.

Tinggalkan Balasan