Jakarta, IndonesiaDiscover – Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan hingga April 2023, secara nasional di Indonesia sebanyak 175 ribu atau 4,02 persen bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap. Padahal pemerintah menargetkan cakupan imunisasi lengkap bayi usia 0-11 bulan ini sebesar 33,3 persen di April 2023.
Namun belum ada provinsi yang mampu mencapai target tersebut. Syahril menyebut bahkan ada lima provinsi capaiannya masih di bawah satu persen yaitu Maluku, Sumatra Utara, Papua, DI Yogyakarta, dan Aceh. Hal itu tentunya sangat mengkhawatirkan dan rentan terjadinya kejadian luar biasa (KLB).
“Karena rendahnya cakupan imunisasi pada anak dan bayi mengakibatkan tidak terbentuknya Herd Immunity, tentunya nanti akan berpotensi terjadinya Outbreak atau KLB,” kata Syahril pada Rabu (24/5/2023).
Capaian Imunisasi Dasar Lengkap di 11 provinsi Indonesia pada 2022 masih dibawah target nasional 90 persen. Kesebelas provinsi antara lain Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Riau, Kalimantan Barat, Papua Barat, Sumatra Barat, Papua, dan Aceh.
Demikian halnya untuk Imunisasi Baduta Lengkap (IBL) masih terdapat 17 provinsi di Indonesia yang masih dibawah target imunisasi nasional, dengan capaian tiga terendah yakni Sumatra Barat, Papua, dan Aceh.
Selain itu, cakupan imunisasi lanjutan lengkap usia sekolah dasar pada 2022 menunjukkan sebanyak delapan Provinsi belum mencapai target capaian 70 persen. Bahkan provinsi Aceh masih di bawah 30 persen.
Imunisasi lanjutan lengkap di usia sekolah dasar ini dilihat dari persentase anak usia kelas 6 SD yang sudah mendapatkan imunisasi lanjutan lengkap meliputi satu dosis DT, satu dosis campak rubella dan dua dosis Td di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.
Foto: Kemenkes