
Jakarta, IndonesiaDiscover – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merilis website www.pakaimolis.co.id” target=”_blank”>www.pakaimolis.co.id yang berisi segala informasi terkait motor dan mobil listrik (Molis) untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan ramah lingkungan tersebut.
“Peralihan ke kendaraan listrik ini akan membantu mengurangi penggunaan energi berbasis impor yang kotor dan mahal ke energi berbasis domestik yang bersih dan murah, sehingga kedaulatan energi nasional semakin kokoh,” jelas Wakil Menteri (Wamen) BUMN I, Pahala Mansury, dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (23/5/2023).
Pahala mengatakan, website itu merupakan salah satu upaya Kementerian BUMN untuk mengakselerasi adopsi massal kendaraan listrik di tanah air.
Hal itu juga menjadi komitmen Kementerian untuk hadir bersama-sama membangun sebuah ekosistem kendaraan listrik yang sangat kokoh, solid, produktif, dan berdaya saing.
“Kolaborasi dari seluruh pihak sangat diperlukan agar tercipta ekosistem yang baik dalam peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik,” kata Wamen BUMN I.
Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, menambahkan, di era digital saat ini, masyarakat tak perlu khawatir untuk mendapatkan informasi tentang Molis.
Untuk itu, PLN telah menyediakan website tentang perkembangan Molis lengkap dengan kalkulator penghematan agar masyarakat bisa memahami manfaat beralih ke Molis.
“Cukup akses www.pakaimolis.co.id” target=”_blank”>www.pakaimolis.co.id dari smartphone maupun laptop, masyarakat bisa langsung tahu semua info terkait pengembangan Molis. Dalam website juga ada fitur kalkulator penghematan untuk menghitung efisiensi beralih ke kendaraan listrik, juga fitur kuis singkat untuk membantu masyarakat memahami syarat-syarat bantuan Rp7 juta untuk pembelian atau konversi Molis,” ujar Darmawan.
Menurut Dirut PLN, ada berbagai keuntungan apabila masyarakat beralih menggunakan Molis, terutama penghematan biaya bahan bakar sampai 80 persen dari kendaraan bermesin bakar.
Sebab, Molis yang ada saat ini memiliki teknologi baterai lebih awet dan pengisiannya jauh lebih ekonomis.
“Jadi yang pertama pasti hemat hampir 80 persen, kemudian teknologi lebih modern, lebih ramah lingkungan, polusi suara dan udara bisa dikurangi. Selain itu, masyarakat juga dapat dukungan pemerintah melalui skema bantuan pembiayaan untuk beralih ke Molis ini,” tutur dia.
Sementara itu, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menyatakan, pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah untuk mengakselarasi kendaraan listrik ke masyarakat.
Dalam hal ini, IBC berkomitmen untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik dengan mempercepat industri hilirisasi nikel hingga menjadi baterai.
“Ini penting bagi Indonesia sehingga bisa meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 80 persen dari kendaraan listrik saat ini,” tandas Toto.
Foto: dok. PT PLN