






Banyak cara untuk menikmati keelokan Danau Toba. Sobat Pesona tak hanya bisa melakukan berbagai aktivitas di pesisir maupun perairan, tapi juga dapat mengagumi panorama indahnya dari atas perbukitan. Kabut putih yang menyelimuti birunya danau maupun hijau pepohonan, sungguh kombinasi pemandangan alam yang sayang untuk dilewatkan.
Pamandangan ke Arah Danau Toba dari Geosite Hutaginjang
Salah satu titik yang menawarkan pemandangan menakjubkan Danau Toba dari atas perbukitan berada di Desa Wisata Huta Ginjang. Tepatnya, di Geosite Huta Ginjang yang konon merupakan lokasi terluas untuk menikmati pemandangan danau dari ketinggian.
Di lokasi yang juga popular di kalangan pecinta olah raga paralayang ini, bertugas seorang pemandu bernama Pak Tahe Rajagukguk. Pria ramah ini fasih menceritakan titik-titik terindah Danau Toba yang dapat dilihat dari puncak bukit. Bahkan ia sigap mengambilkan teropong, untuk menunjukkan area seputar danau yang sulit tertangkap mata telanjang. Sikapnya yang ringan tangan membantu wisatawan, betul-betul menghadirkan perasaan nyaman, bahkan tak segan ia menawarkan pelayanan untuk mengantarkan pengunjung ke lokasi lain, seperti homestay atau perkebunan kopi dan buah di kaki Geosite Huta Ginjang.
Pak Tahe Rajagukguk
Menikmati Panorama Bisa Dilakukan dengan Teropong
Yang tak disangka, ternyata sebetulnya kegiatan Pak Tahe di destinasi wisata ini awalnya adalah sebagai seorang petugas kebersihan. Ketekunan dan dedikasinya dalam bekerja, membuat ia akhirnya mendapat kepercayaan dari dinas setempat untuk mengikuti pelatihan, lantas diangkat menjadi pegawai honorer hingga kini.
Tatkala ditanya, apa kunci utama memelihara kebersihan di Geosite Huta Ginjang, terutama mengingat tempat ini begitu ramai oleh wisatawan? Sebagai jawabannya, Pak Tahe menuturkan, bahwa untuk mengajak pengunjung tertib itu ada cara yang lebih mujarab daripada imbauan atau perintah, yakni tindakan nyata.
Dengan memberikan contoh langsung, maka wisatawan, warga, maupun sesama pelaku pariwisata akan tergerak untuk menirukan, menjaga bersama kebersihan desa wisata tercinta, Desa Huta Ginjang.
Pak Tahe Menjelaskan Berbagai Cerita Tentang Danau Toba
Keramahan serupa ditunjukkan oleh Ibu Marlinda Silalahi, pemilik warung makan dan kios cendera mata di lokasi yang sama. Perempuan setengah baya ini akan melayani Sobat Pesona seolah kalian adalah keluarga yang baru datang, yaitu dengan keramahan lugas, murah tawa, dan menyelipkan banyak canda.
Ibu Marlinda Silalahi bercerita bahwa menu andalan di warung tempat makannya adalah Mie Gomak yang merupakan makanan khas Batak, sedangkan minuman yang patut dicoba adalah kopi khas Hutaginjang. Minta tolonglah Ibu Marlinda untuk menyedu Lintong Arabica yang diambil dari perkebunannya ini agar dapat menikmati sesuatu yang khas dari tempat ini. Udara yang sejuk di atas perbukitan memang terkadang membuat perut pengunjung terasa lapar dan ingin menikmati santapan yang hangat. Jika perut sudah terisi penuh pun, rasanya tetap nikmat jika menikmati secangkir kopi hangat, lantas berbincang bersama kawan sesama pelancong.
Ibu Marlinda Silalahi
Ibu Marlinda Melayani Pengunjung dengan Keramahan Khas Tapanuli Utara
Sedangkan di toko cendera mata miliknya, ia menawarkan beragam dagangan yang dapat dijadikan oleh-oleh. Sebut saja pakaian, kain ulos, tas khas Tomok, dan juga pajangan etnik khas Toba. Di sini, Ibu Marlinda juga menjual kopi bubuk yang menjadi salah satu minuman andalan warungnya.
Ibu Marlinda Menunjukkan Produk Kopinya
Jika Sobat Pesona masih ingin mengeksplorasi Desa Wisata Huta Ginjang ini, dapat berkunjug pula ke perkebunan di area bawah Geosite Huta Ginjang. Tanah yang kaya, menjadikan kopi, maupun buah seperti alpukat dan terong belanda tumbuh subur. Bila ingin tinggal lebih lama, homestay rumah penduduk juga menjadi pilihan menarik untuk menginap.
Dari Pak Tahe dan Bu Marlinda, kita tak hanya mendapatkan cerita dan kenangan berkesan mengenai keindahan desa, melainkan juga pelajaran hidup bagaimana mereka memaksimalkan sumber daya alam dan pengetahuan, agar semakin banyak orang yang mengenal Desa Huta Ginjang. Pengabdian mereka, juga setiap warga dan pelaku pariwisata, adalah bagian penting untuk meningkatkan perekonomian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Jadi, saat mampir ke Geosite Huta Ginjang, jangan lupa menyapa Pak Tahe dan Bu Marlinda, ya.
***