Ekonomi & Bisnis Peningkatan Agen BRILink Dorong Pertumbuhan Fee Based Income BRI

Peningkatan Agen BRILink Dorong Pertumbuhan Fee Based Income BRI

2
0


Jakarta, IndonesiaDiscover – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso mengungkapkan bahwa, kontributor utama pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau atau Fee Based Income BRI adalah meningkatnya jumlah agen BRILink serta peningkatan transaksi aplikasi digital BRImo.

“Per Maret 2023, jumlah agen BRILink telah melebihi 650 ribu agen dengan nilai transaksi Rp325,65 triliun,” kata Sunarso dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Di sisi lain, nilai transaksi BRImo telah mencapai Rp884 triliun dengan jumlah pengguna mencapai 26,3 juta. Nilai transaksi BRImo pada kuartal I-2023 tumbuh sebesar 99,07 persen secara tahunan. Pada kuartal I-2022, BRI mencatat nilai transaksi BRImo sebesar Rp471 triliun dengan 16,1 juta pengguna.

Menurut Sunarso, pihaknya mencatat Fee Based Income (FBI) sebesar 11,45 persen pada kuartal I-2023, yaitu menjadi Rp5,08 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp4,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Ia menambahkan, BRI optimistis dengan pemanfaatan transaksi digital yang terlihat makin diminati oleh para nasabah, terutama pada segmen mikro dan ultramikro. BRI memproyeksikan tren tersebut akan terus berlanjut sepanjang 2023.

Oleh karena itu, lanjut Sunarso, BRI mendorong peningkatan penetrasi layanan keuangan atau inklusi keuangan dengan Hybrid Bank Business Model.

Pada segmen mikro dan ritel, BRI mendorong optimalisasi transaksi keuangan melalui platform digital seperti BRImo dan BRI API. Sementara di segmen wholesale, BRI mengembangkan platform pembayaran digital terintegrasi bernama Qlola.

Platform Qlola menyediakan akses menyeluruh terhadap layanan wholesale banking BRI, seperti layanan Cash Management, Trade Finance, Supply Chain Management, Foreign Exchange, Investment Service, dan Financial Dashboard.

Melalui berbagai strategi tersebut, BRI mampu mencetak pertumbuhan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) dengan rasio sebesar 64,53 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 63,63 persen.

Penghimpunan dana murah tersebut berdampak pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI sebesar Rp1.255,45 triliun hingga akhir Maret 2023. Angka tersebut naik 11,45 persen dari capaian Maret 2022 yang sebesar Rp1.126,50 triliun.

Foto: ANTARA

Tinggalkan Balasan