Jakarta, IndonesiaDiscover – Kementerian Perhubungan memprediksi pemudik jelang Idul Fitri 1444H akan mengalami lonjakan. Imbasnya, mereka akan memadati berbagai ruas jalan tol saat menuju ke kampung halaman. Untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan atau kemacetan, pemerintah menyiapkan berbagai upaya termasuk penambahan ataupun perbaikan infrastruktur jalan di jalur mudik.
Untuk mengatahui seperti apa mitigasi yang telah disiapkan oleh pemerintah dalam menyambut mudik Lebaran tahun 2023 ini, berikut ini petikan wawancara tim GPR TV bersama dengan Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Triono Junoasmono.
Apa yang menjadi perhatian Kementerian PUPR di titik-titik jalan tol yang berpotensi akan menimbulkan kemacetan?
Jadi kami dari Kementerian PUPR bersama-sama dengan Badan Usaha Jalan Tol sudah melakukan kajian dan survei bersama. Kami sudah mengantisipasi beberapa lokasi yang kemungkinan bisa terjadi kemacetan. Kami sudah melakukan beberapa pelebaran ruas jalan tol yaitu penambahan lajur pada 3 ruas yaitu di ruas Jakarta-Cikampek sepanjang lebih kurang 17 km dan 12 km ke arah Jakarta.
Yang kedua kami juga sudah melakukan pelebaran jalan lebih kurang 20 km di jalan tol Tangerang-Merak, baik ke arah Merak maupun ke arah Jakarta. Yang ketiga di Jalan Tol Cikampek-Palimanan kami sudah melakukan pelebaran jalan di depan dari rest area sepanjang 1,5 km. Ada tiga titik, di depan rest area KM 86, KM 102 dan KM 130.
Kami melakukan pelebaran jalan di depan rest area karena biasanya di depan rest area banyak sekali kendaraan-kendaraan yang parkir di bahu jalan. Sehingga untuk Lebaran kali ini kami menyiapkan tambahan lajur di ketiga rest area tersebut dengan harapan kami traffic flow dari kendaraan di ruas-ruas tersebut dapat menjadi lebih lancar. Kemudian di pertemuan antara jalan tol di Cisundawu dengan jalan tol Cipali atau Cikampek-Palimanan.
Sebagai informasi, tol Cisundawu sudah difungsionalkan. Diperkirakan pertemuan antara ujung dari tol Cisundawu dan Cipali bisa terjadi kemacetan, sehingga kami menambah tamper atau tambahan lajur transisi sepanjang lebih kurang 250 m.
Lalu ke arah Merak kami sudah memperkirakan adanya antrian sehingga kami menyiapkan adanya parking b atau istilahnya di delaying system di beberapa rest area. Contohnya di gerbang tol Balaraja Timur dan juga KM 43a dan kilometer 68a, sehingga kendaraan itu bisa secara bertahap kita atur masuk sebelum masuk ke Terminal Pelabuhan Merak.
Lalu juga kami melakukan pengaturan dari traffic flow di rest area supaya antrian rest area itu tidak sampai mengekor ke jalan tol.
Pengoperasian tol Cisundawu hanya pada siang hingga sore hari? Apa alasannya?
Kami sudah melakukannya sejak tanggal 16 April 2023 yang lalu, dan difungsionalkan dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Kami melakukannya karena ini sifatnya fungsional, jadi perlengkapan atau peralatan jalan yang ada belum komplit, penerangan juga belum komplit, sehingga kami atas rekomendasi dari Kementerian Perhubungan dan Korlantas, disarankan untuk memfungsionalkan pagi sampai siang saja.
Apa ada hal lain yang telah dilakukan dari sisi perbaikan infrastruktur?
Kalau secara umum jalan tol sudah kami lakukan perbaikan, penutupan lubang dan juga pelebaran. Semuanya sudah Tuntas di H-10. Jadi tanggal 12 April 2023 sudah tuntas dan dapat digunakan oleh masyarakat.
Gerbang Tol mana saja yang diprediksi rawan kemacetan atau penumpukan kendaraan?
Pengalaman dari tahun 2022 yang lalu, kami mengantisipasi atau memperkirakan terjadi penumpukan kendaraan atau kemacetan di beberapa gerbang tol. Yang pertama adalah gerbang tol Cikarang Utama, lalu yang kedua adalah gerbang tol Kalikangkung, lalu yang ketiga adalah gerbang tol Kalihurip Utama, dan yang terakhir adalah gerbang tol Merak. Kami perkirakan gerbang tol Merak ini terjadi lonjakan atau penumpukan kendaraan yang cukup besar di Lebaran tahun 2023 ini. Sehingga Kami mencoba untuk mengatur delaying-system kendaraan di beberapa rest area.
Lalu juga potensi adanya penumpukan di ujung dari gerbang tol Cileunyi, gerbang tol Ujung Jaya Utama, yang diperkirakan banyak pengguna jalan menggunakan tol Cisundawu tersebut.
Langkah apa yang dilakukan mengatasi penumpukan kendaraan di rest area?
Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, kami akan mengatur rest area dengan penerapan skenario buka tutup, atau traffic flow satu arah. Pengaturan ini kami bersama-sama dengan Korlantas dan juga pengelola dari jalan tol.
Yang kedua kami akan mengatur pemberlakuan pelarangan parkir kendaraan di beberapa titik di rest area. Karena biasanya masyarakat langsung masuk ke rest area dan parkir di depan tenant-tenant. Kami atur flow-nya masuk ke dalam dulu dalam bentuk loop sehingga mengurangi adanya antrian sampai ke jalan tol.
Lalu juga kami sudah menyiapkan beberapa ketersediaan mobile BBM dan bengkel di rest area. Juga kami siapkan adanya tambahan mobile toilet. Sekarang ini sudah ada hampir 6.000 toilet dan diperkirakan ada tambahan 3.000 mobile toilet tambahan. Juga adanya penambahan suplai air bersih dan juga petugas-petugas di sana.
Kami menyiapkan petunjuk-petunjuk supaya masyarakat itu tidak masuk kemudian mencari lokasi parkir, tapi mereka bisa mengetahui kapasitas parkir di dalamnya. Jadi kalau memang ternyata sudah padat mereka kita kasih sign bahwa rest area berikutnya sekian kilo dari lokasi tersebut. Sehingga masyarakat bisa berpindah ke lokasi berikutnya.
Kami menghimbau masyarakat yang menggunakan rest area maksimum 30 menit. Tidak membeli makanan untuk makan di tempat tapi bisa dibawa pulang atau dibungkus supaya menghindari antrian atau penumpukan di rest area tersebut.
Seberapa efektifkah rekayasa lalu lintas seperti contra flow mengatasi kemacetan khususnya di tol seperti Jakarta-Cikampek?
Kita terus belajar dari tahun lalu dan sampai saat ini kami terus meng-exercise dan memonitor perkembangan traffic yang ada. Biasanya kontra flow atau one way dilaksanakan atas diskresi dari Korlantas. Kami melihat ada perhitungan yang kita sebut dengan visi rasio atau kapasitas dari jalan tol. Kalau ternyata kapasitasnya itu masih cukup, biasanya tidak diberlakukan kontraflow. Tapi kalau ternyata kapasitasnya sudah cukup padat, visi rasionya mendekati 1, kami lakukan tindakan kontra flow dan biasanya pengalaman dari tahun lalu itu sangat efektif. Bahkan sekarang juga ada tambahan ganjil genap.
Teknologi yang digunakan oleh Kementerian PUPR untuk bisa meningkatkan efisiensi operasional jalan?
Kami menyiapkan aplikasi “Tol Kita” yang memuat informasi terkait dengan jalan tol, baik peta jalan tol, tarif jalan tol, lokasi-lokasi rest area, dan info terkait dengan perkembangan jalan tol. Misalnya ada one way atau kontra flow, mungkin kecelakaan, dan juga ada Call Center. Kalau masyarakat perlu informasi terkait informasi di lapangan atau ada yang mau ditanyakan bisa menghubungi call center yang ada di aplikasi tersebut.
Tarif di beberapa ruas jalan tol diberikan potongan diskon, seperti apa mekanismenya?
Kami dari BPJT, Kementerian PUPR dan juga Badan Usaha Jalan Tol sudah sepakat ada 5 ruas jalan tol yang menerapkan diskon. Yang pertama adalah tol Jakarta-Cikampek diterapkan diskon sebesar 20% pada tanggal 16-17 April 2023 dan juga 27-29 April 2023. Yang kedua adalah tol Bakauheni-Terbanggi Besar tanggal 16-18 April 2023 dan tanggal 26-28 April 2023 diskonnya 20%.
Yang ketiga tol Kayu Agung-Palembang tanggal 16-18 April 2023 dan tanggal 27-29 April 2023 diskon 20%. Yang keempat tol Tangerang-Merak diskon 20% tanggal 16-18 April 2023 dan tanggal 27-28 April 2023. Dan terakhir tol Cibitung-Cilincing diskon untuk golongan I 15% dan golongan II-III 44% dan golongan IV-V 58% tanggal 14-30 April 2023. Jadi mudah-mudahan pemberian diskon ini bisa membuat masyarakat melaksanakan mudik lebih awal sehingga dapat mengurai kemacetan yang ada.
Apa imbauan kepada masyarakat yang melakukan mudik Lebaran tahun 2023 agar mudik bisa lebih nyaman dan juga berkesan?
Kami dari Kementerian PUPR sudah menyiapkan prasarana jalan termasuk jalan tol dengan baik. Mudah-mudahan pra sarana yang sudah siap tersebut dapat digunakan masyarakat untuk mudik dengan aman dan nyaman. Saya menghimbau masyarakat untuk memperhatikan kendaraan yang menggunakan jalan tol termasuk juga antisipasi terkait dengan lonjakan-lonjakan traffic yang ada.
Mudah-mudahan dengan aplikasi yang sudah kami siapkan dapat dimonitor CCTV yang ada, sehingga masyarakat dapat memperkirakan ruas jalan tol yang relatif tidak terlalu macet dan dapat digunakan untuk mudik.