Nasional Saatnya Indonesia Menjadi Bagian Rantai Pasok Global Kendaraan Listrik

Saatnya Indonesia Menjadi Bagian Rantai Pasok Global Kendaraan Listrik

3
0

InfoMalangRaya –

Saatnya Indonesia Menjadi Bagian Rantai Pasok Global Kendaraan Listrik

Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang menjadi partner country untuk ketiga kalinya di pameran dagang industri internasional Hannover Messe 2023.

Menjadi partner country pada Hannover Messe merupakan peluang besar untuk mewujudkan visi Indonesia masuk dalam 10 besar negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada 2030. Dalam hal itu melalui pengembangan tujuh sektor prioritas, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, kimia, farmasi, serta alat kesehatan.

Ajang bergengsi itu akan berlangsung pada 17–21 April 2023, dengan opening ceremony pada 16 April 2023. Melalui Hannover Messe 2023 ini, Indonesia akan kembali menampilkan sejumlah teknologi industri 4.0 dan peluang investasi sektor industri. Selain itu akan diselenggarakan berbagai rangkaian kegiatan yang terkait industri 4.0, business summit, dan konferensi pada Paviliun Indonesia di Hannover Messe Fairground dengan luas area yang digunakan sekitar 3.000 meter persegi.

Kelak akan ada lebih dari 150 co-exhibitors yang mewakili masing-masing subtema, meliputi Engineered Parts and Solutions, Future Hub, Sustainability and Energy Transition, Global Business and Markets, Compressed Air and Vacuum, Digital Ecosystems, Drive Technology dan Automation, serta Motion and Drives.

Dengan mengusung logo layar Pinisi dan tagline “Infinite Journey”, Hannover Messe 2023 diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong peserta untuk merangkul peluang tak terbatas.

Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 tidak hanya penting untuk ajang branding Indonesia, melainkan juga mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur Indonesia dan pembangunan infrastruktur digital. Di samping itu, dapat memperluas dan menjalin kemitraan baru terkait industri 4.0.

Yang paling penting pada gelaran di Hannover Jerman nanti adalah bakal dijadikannya Indonesia sebagai bagian dari global supply chain (rantai pasok global), khususnya dalam industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan menuturkan, setelah dua tahun pandemi banyak perusahaan Eropa yang tertarik dengan Indonesia karena melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap bagus. Selain itu, sumber daya alam yang dimiliki Indonesia juga menjadi daya tarik sendiri bagi investor Eropa.

Oleh karena itu, upaya untuk berkolaborasi dengan Indonesia menjadi sangat kental. Sudah lebih dari 30 perusahaan dari Eropa yang mendekati Indonesia untuk berkolaborasi, dengan memanfaatkan teknologi mereka dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

“Umumnya di sektor otomotif. Kita tahu bahwa upaya ke depan itu bahwa teknologi yang akan berkembang adalah mobil-mobil listrik. Berkaitan dengan mobil listrik itu, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi nikel yang terbesar di dunia. Jadi dunia tidak bisa bergerak tanpa Indonesia,” kata Nurul, dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengusung tema “Industri Masa Depan Berwawasan Lingkungan Hannover Messe 2023” di Jakarta, 27 Maret 2023.

Nurul menegaskan, dalam Hannover Messe tentunya Indonesia ingin menjadi bagian dari global supply chain untuk kendaraan listrik. Diharapkan, untuk EV Baterai, Indonesia menjadi salah satu pusat atau pemilik hak dari industrinya.

“Artinya, dari sisi kekayaan sumber daya alam, kita punya sumber daya manusia, kita punya bonus demografi sehingga SDM kita aman sampai dengan 2050. Maka, dunia melihat Indonesia sampai saat sekarang dan itu harus kita ambil manfaatnya. Sehingga, kerja sama di Hannover Messe tersebut, selain branding, ada sesuatu yang bisa kita bangun, ruang kerja sama secara bersama-sama antara Indonesia dengan dunia dan para pemilik teknologi,” tutur Nurul.

 

Penulis: Eri Sutrisno
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari


Source link

Tinggalkan Balasan