Santri Mendunia (SM), organisasi yang beranggotakan santri yang tersebar di 34 negara dan 34 provinsi di Indonesia, menyelenggarakan Webinar International Series bertajuk The Power Of Ramadhan Literacy. Tema yang diangkat dalam webinar internasional tersebut adalah “Dakwah Santri Di Timur Tengah & Big Motivation. FIND YOUR PASSION, CATCH YOUR DREAM. Multipreneur Upgrading Skill, Mindset & Mentality“ pada Senin (17/4/2023).
Hadir sebagai narasumber H. Ramdan Alamsyah S.H., M.H., seorang pengacara kondang yang kini merambah dunia politik. Hadir pula seorang pengacara muda yang pernah menyabet penghargaan Indonesia Discover Group, Radar Malang Awards kategori Inspiring Figures, asal Kota Malang Didik Lestariyono S.H., M.H., serta akademisi dari Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Ustadz Ahmad Muspik.
Webinar berskala internasional ini adalah gelaran yang ketiga setelah sebelumnya sukses dengan seri Eropa dan Asia. Kegiatan yang sarat dengan esensi dakwah itu merupakan inisiasi dari para santri baik yang bermukim di luar negeri seperti Eropa, Jepang, Mesir telah mengundang antusiasme peserta dari negara-negara tetangga seperti
Brunei, Malaysia dan Thailand serta beberapa peserta dari negara lain tercatat memenuhi daftar hadir dalam acara yang dihelat sepanjang bulan Ramadhan itu.
Didik Lestariyono S.H., M.H., didapuk sebagai narasumber yang pertama mengatakan, “Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita berawal dari pikiran. Maka pikirkan hal-hal yang positif. Buatlah perencaan yang baik dalam hidup kita, diawali dengan rentang perencanaan 5 tahun, 10 tahun hingga bahkan 20 tahun yang akan datang, sehingga kita dapat mempunyai target yang jelas.”, kata Didik dalam paparannya.
Lebih lanjut, pengacara yang pernah menjadi tenaga kebersihan di Pemkot Malang dan kini menjadi pengusaha sukses itu mengatakan bahwa bagian yang paling berperan dalam kesuksesannya adalah ridha atau restu dari orangtuanya. “Salah satu kunci keberhasilan seseorang adalah kedua orangtua. Karena mereka mampu menembus perisai langit dengan do’a-do’anya. Peran orangtua sangat berpengaruh besar dalam menggapai ranting kesuksesan dan keberhasilan kita dalam mengejar impian.”, ungkap Didik pada para santri.
“Contohnya saya. Saya sebelum menjadi seperti sekarang ini, pernah melewati masa-masa sebagai petugas kebersihan selama belasan tahun. Namun ketika kita optimis dan senantiasa mengingat
Allah, beribadah dengan baik dan berupaya dengan sungguh-sungguh maka kita pasti sukses. Itu janji Allah.”, tegasnya.
Senada, pengacara kondang Ramdan Alamsyah mengamini apa yang dikatakan oleh Didik. “Muliakan orangtua kita kalau kita ingin menjadi orang sukses. Hal lainnya adalah mindset atau pola pikir. Pola pikir yang dimiliki orang sukses sangatlah berbeda dengan pola pikir orang yang gagal. Rahasia dalam suatu kesuksesan itu sebenarnya sangatlah mendasar. Jika Anda ingin meraih sebuah kesuksesan, maka langkah awal setelah anda memuliakan orangtua adalah memperbaiki pola pikir. Satu lagi, jangan jadi orang pelit ilmu, jangan pelit harta
karena kebaikan yang kita lakukan dampaknya akan kita rasakan sendiri di masa depan.”, ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Santri Mendunia, M. Abdul Aziz Nawawi S.Pd.I., M.Pd., C.SHNI., C.NNLP dalam sambutannya ia menyampaikan, dunia internasional mengubah pandangan santri mendunia tentang bagaimana membangun bisnis dan karir. Membuka peluang yang awalnya hanya bergerak di ranah lokal dalam hal bisnis dan dakwah, menjadi pengusaha dan dai yang go internasional.
Dalam kesempatan itu, Aziz memberikan apresiasi khusus kepada narasumber yang telah memberikan motivasi dan inspirasi kepada para
santri. “Certificate Of Achievement ini diberikan kepada Bang Ramdan, Mas Didik dan Ustadz Muspik sebagai bentuk penghargaan dari tim panitia dan seluruh pengurus Santri Mendunia di 34 Negara, 34 Provinsi. Beliau orang-orang hebat, semoga kelak para santri dapat menjadi sosok yang sukses seperti beliau.”, pungkas Aziz Nawawi.
Sebagai informasi Santri Mendunia adalah sebuah organisasi yang concern membangun ekosistem santri milenial dari berbagai lintas disiplin ilmu. Pengurus dan anggotanya tersebar di dalam negeri di 34 provinsi dan luar negeri di 34 negara dalam misi pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) santri dan sumber daya alam (SDA) pesantren lokal menjadi outstanding di dunia internasional. (Ard/Tok)
