Internasional Serangan Udara Israel Tewaskan 3 Orang, Dikritik Dunia

Serangan Udara Israel Tewaskan 3 Orang, Dikritik Dunia

13
0

Serangan Udara Israel di Damaskus Memicu Kecaman Internasional

Serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada Rabu (16/7/2025) menimbulkan reaksi luas dari berbagai negara dan organisasi internasional. Serangan ini menargetkan wilayah strategis, termasuk dekat pintu masuk Kementerian Pertahanan Suriah serta area sekitar Istana Presiden di pinggiran kota.

Menurut laporan dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Suriah mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan 34 lainnya cedera. Ledakan keras terdengar di beberapa titik kota, memicu kepanikan di kalangan warga sipil. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengakui bahwa serangan dilakukan sebagai respons terhadap situasi di kota Suwayda, yang berada di bagian barat daya Suriah.

Dalam pernyataannya, Gallant menuntut pasukan pemerintah Suriah mundur dari wilayah tersebut, yang tengah dilanda bentrokan antara kelompok bersenjata Druze dan suku Badui Sunni. Sebelumnya, pasukan pemerintah Suriah telah mengumumkan gencatan senjata di Suwayda, namun pertempuran kembali meletus hanya dalam hitungan hari.

Pengamat percaya bahwa serangan Israel bertujuan melindungi kelompok Druze, yang disebut-sebut sebagai sekutu potensial Israel di kawasan tersebut. Reaksi terhadap serangan ini segera mendapat perhatian internasional.

Respons Berbagai Negara dan Organisasi Internasional

Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya eskalasi kekerasan di Suriah. “Kami sangat prihatin terhadap perkembangan situasi ini dan sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk meredakan ketegangan,” ujar Rubio.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, mengutuk serangan udara Israel yang meningkat di Damaskus, Suwayda, dan Daraa. Ia juga mengecam pengerahan kembali pasukan IDF ke wilayah Golan.

Turki
Kementerian Luar Negeri Turki menyebut serangan Israel sebagai sabotase terhadap upaya damai Suriah. “Semua pihak yang mendukung perdamaian harus membantu Suriah meraih stabilitas,” bunyi pernyataan resmi. Juru bicara Partai AK, Omer Celik, menulis di X bahwa serangan tersebut “mengancam keamanan regional dan global”.

Iran
Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan serangan Israel “sangat dapat diprediksi”. Ia menegaskan dukungan penuh terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Suriah, dan bertanya, “Ibu kota mana selanjutnya?”

Uni Emirat Arab (UEA)
Kementerian Luar Negeri UEA menolak sepenuhnya pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah.

Dewan Kerjasama Teluk (GCC)
Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed Albudaiwi menyebut serangan Israel sebagai “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”. GCC menyerukan penghentian eskalasi dan mendukung stabilitas di Suriah.

Uni Eropa
Presiden Dewan Eropa Antonio Costa menyatakan keprihatinan mendalam dan meminta semua pihak menahan diri. Ia menekankan pentingnya menghormati kedaulatan Suriah.

Norwegia
Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide menilai serangan tersebut bisa menghambat transisi damai di Suriah. “Eskalasi ini membahayakan stabilitas dan harus dihentikan,” tulisnya di X.

Kuwait
Kementerian Luar Negeri Kuwait mengecam agresi “keji” Israel yang merusak infrastruktur publik. Pernyataan resmi memperingatkan risiko kekacauan lebih lanjut di kawasan jika kekerasan tidak dihentikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini