
Unsika Berupaya Meraih Akreditasi Internasional untuk 24 Program Studi
Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) memiliki target ambisius dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menargetkan akreditasi internasional bagi 24 program studi. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Unsika untuk menjadi kampus bertaraf global.
Penilaian akreditasi akan dilakukan oleh tim asesor dari Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute (ACQUIN), sebuah lembaga akreditasi ternama asal Jerman. Proses penilaian akan berlangsung pada tanggal 6 hingga 11 Juli 2025. Selain 24 program studi, satu institusi juga turut diaudit sebagai bagian dari proses evaluasi.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Unsika, Winarno, menjelaskan bahwa proses ini tidak hanya berkaitan dengan aspek administratif, tetapi juga mencakup kesiapan total institusi. Beberapa hal yang diperiksa meliputi fasilitas, tata kelola fakultas, akses bagi difabel, serta sistem mitigasi bencana.
Winarno menegaskan bahwa persiapan telah dilakukan selama setahun terakhir dan kini mencapai 100 persen. Banyak perbaikan yang dilakukan, termasuk peningkatan fasilitas, kualifikasi dosen dan tenaga kependidikan, serta penyesuaian anggaran agar lebih sesuai dengan standar internasional.
Menurutnya, akreditasi internasional dapat membuka banyak peluang bagi mahasiswa, seperti kemudahan dalam mengakses beasiswa dan meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja global.
Selain itu, Kepala UPT Bahasa Unsika, Fikri Asih Wigati, yang juga mendampingi tim asesor, menyebutkan bahwa penilaian mencakup seluruh aspek kampus. Hal ini meliputi manajemen, dosen, mahasiswa, hingga alumni. Ia menilai bahwa internasionalisasi penting untuk memastikan lulusan Unsika siap bersaing secara global.
Fikri menambahkan bahwa akreditasi ini juga menjadi pintu menuju kurikulum berstandar internasional, peningkatan fasilitas, serta peluang masuknya mahasiswa asing ke Unsika. Dengan demikian, Unsika akan semakin menarik minat calon mahasiswa dari berbagai negara.
Rektor Unsika, Ade Maman Suherman, menyatakan optimistis menghadapi proses akreditasi ini. Ia menyebutkan bahwa Unsika menjadi kampus kedua di Indonesia yang diaudit oleh ACQUIN, setelah Universitas Bengkulu. Jika hasilnya baik, Unsika akan menyandang status sebagai universitas terakreditasi internasional. Hal ini akan memperkuat posisi Unsika di kancah internasional.
Ade menambahkan bahwa Unsika akan terus memperluas jejaring internasional melalui berbagai program, seperti pertukaran mahasiswa dan dosen, serta membuka peluang kerja bagi lulusan ke luar negeri. Dengan begitu, Unsika tidak hanya menjadi pusat pendidikan lokal, tetapi juga menjadi jembatan menuju dunia yang lebih luas.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Kabupaten Karawang. Plt Asisten Daerah I Karawang, Ridwan Salam, menyambut baik langkah Unsika dalam mendorong pendidikan global di daerahnya. Menurutnya, Unsika kini menjadi jembatan bagi anak-anak Karawang untuk mendapatkan pendidikan berstandar internasional.
Ia menyatakan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung inisiatif ini. Ke depan, banyak agenda pemerintah daerah yang bisa disinergikan dengan keberadaan Unsika. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Unsika memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu universitas unggulan di Indonesia dan dunia.