Ragam Komdigi – Singtel Jajaki Kemitraan Regional, Sinergi PDN dan Pemerataan Internet

Komdigi – Singtel Jajaki Kemitraan Regional, Sinergi PDN dan Pemerataan Internet

18
0

Kerja Sama dengan Singtel untuk Memperkuat Infrastruktur Digital Indonesia

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid sedang mempertimbangkan kolaborasi dengan perusahaan swasta Singapura, Singapore Telecommunications Limited (Singtel), dalam pembangunan infrastruktur internet dan pengelolaan pusat data nasional. Pertemuan ini dilakukan saat Chairman Singtel, Lee Theng Kiat, mengunjungi Kantor Kementerian Komdigi di Jakarta Pusat pada hari Kamis (17/7/2025).

Dalam pertemuan tersebut, beberapa isu penting dibahas, termasuk aliansi strategis untuk memperkuat ekosistem digital di kawasan Asia Tenggara. Fokus utamanya adalah kerjasama di bidang pusat data, kecerdasan buatan (AI), serta optimalisasi konektivitas digital hingga ke daerah terpencil.

Meutya menekankan bahwa paradigma pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) telah berubah. Dulu, PDN hanya dibangun oleh pemerintah, namun sekarang pemerintah membuka peluang keterlibatan pihak swasta melalui skema kemitraan publik-swasta (PPP). Pendekatan ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur digital yang kompetitif, aman, dan dapat diandalkan.

Selain itu, Meutya juga menyampaikan pentingnya pengembangan AI yang bertanggung jawab. Ia mengakui bahwa Singapura menjadi rujukan utama di Asia Tenggara dalam tata kelola dan regulasi AI. Kesamaan visi antara Indonesia dan Singapura, khususnya Singtel, menjadi dasar kuat dalam membangun sinergi strategis di bidang teknologi mutakhir ini.

Peran Singtel dalam Mengatasi Blank Spot

Salah satu fokus utama dari diskusi ini adalah bagaimana mengatasi blank spot atau wilayah tanpa akses internet di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Meutya menegaskan bahwa peran Telkom, Telkomsel, serta Singtel sangat penting sebagai katalisator dalam mewujudkan misi zero blank spot di Indonesia.

“Salah satu quick win kami adalah mewujudkan zero blank spot. Kami percaya kerja sama erat dengan Telkomsel dan Singtel akan mempercepat pencapaian ini,” ujarnya.

Sampai Juli 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah berhasil menjangkau 4.132 desa di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dengan koneksi internet pita lebar. Angka ini mencakup 41,32% dari target yang ditetapkan, yaitu 10.000 desa digital. Capaian ini telah memberikan akses layanan digital bagi lebih dari 3,8 juta warga.

Pembangunan 7.500 menara BTS telah memperluas layanan 4G ke wilayah non-komersial. Sementara itu, jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring kini telah menjangkau seluruh provinsi.

Visi Indonesia Digital 2045

Meutya menjelaskan bahwa target pemerintah adalah 90% populasi Indonesia terkoneksi dengan internet pita lebar pada 2030, dan 100 persen pada 2045. Ini merupakan bagian dari Visi Indonesia Digital 2045.

Ia menekankan bahwa pembangunan digital harus menjangkau seluruh warga negara tanpa terkecuali. Menurutnya, konektivitas digital adalah hak semua orang, bukan hak istimewa segelintir kelompok.

“Internet harus hadir di pedesaan, perkotaan, hingga daerah terpencil,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini