
Persaingan di Pasar Internet Rumah Meningkat
Di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, perusahaan internet rumah terus berkompetisi untuk menarik pelanggan. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai 220 juta orang di Indonesia, hanya sekitar 15% dari total populasi yang memanfaatkan layanan internet dari penyedia layanan. Hal ini membuka peluang besar bagi perusahaan untuk berkembang dan menjangkau lebih banyak pengguna.
Perusahaan Berupaya Menawarkan Layanan Murah dan Cepat
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk., melalui produk MyRepublik, meningkatkan kualitas layanan serat optik dengan bekerja sama dengan mitra besar. Sementara itu, PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (Wi-Fi) fokus pada penawaran paket internet cepat dan murah. Salah satu perusahaan yang mengklaim memiliki strategi unik adalah Surge, yang merupakan emiten afiliasi Hashim Djojohadikusumo.
Surge menargetkan 5 juta pelanggan internet rumah pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan menyediakan paket internet 200 Mbps dengan harga Rp100.000. Paket ini bukan sekadar promo sementara, tetapi akan diterapkan secara berkelanjutan. Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo, menjelaskan bahwa perusahaan mampu menawarkan harga rendah karena kemampuan mereka dalam mengurangi biaya operasional.
Yune menegaskan bahwa perusahaan akan terus berusaha keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Ia bahkan menyebutkan bahwa target 5 juta pelanggan dalam 12 bulan membuatnya sulit tidur. Dengan penetrasi pasar yang masih rendah, peluang ekspansi bisnis sangat terbuka lebar.
Teknologi Baru untuk Mempercepat Instalasi Jaringan
MyRepublic juga melakukan inovasi dengan bekerja sama dengan Corning, sebuah perusahaan teknologi material. Kolaborasi ini bertujuan untuk menyediakan layanan internet Fiber to the Home (FTTH). Dengan teknologi baru, MyRepublic mampu menekan biaya infrastruktur serat optik.
Corning akan memasukkan teknologi Evolv Pushlok ke dalam layanan FTTH. Konektor ini dirancang untuk lingkungan yang dinamis, lebih kecil dari versi sebelumnya, dan terhubung ke terminal yang lebih ringkas. Ukuran yang kecil ini memungkinkan proses instalasi menjadi lebih cepat dan efisien.
CEO MyRepublic Indonesia, Timotius Max Sulaiman, menjelaskan bahwa teknologi ini akan memangkas biaya pemasangan jaringan fiber optik tanpa mengorbankan kualitas layanan. Layanan ini akan diujikan di salah satu kawasan permukiman di Jakarta sebagai contoh implementasi.
Target Ekspansi Jangka Panjang
MyRepublic saat ini telah melayani 1 juta pengguna aktif. Perusahaan menargetkan dapat menjangkau 2 juta pengguna pada tahun ini. Dalam jangka menengah, yaitu 5 tahun ke depan, perusahaan menargetkan bisa merangkul 40 juta pengguna.
Selain itu, paket internet Rp100.000 dengan kecepatan 200 Mbps yang ditawarkan oleh Surge telah tersedia dan digunakan di Jabodetabek. Strategi ini memberikan akses internet cepat dan murah bagi masyarakat, khususnya segmen menengah ke bawah.
Peluang Pasar yang Masih Terbuka
Dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat, persaingan di pasar internet rumah semakin ketat. Perusahaan-perusahaan seperti Surge dan MyRepublic terus berinovasi untuk menawarkan layanan yang lebih baik dan harga yang lebih terjangkau. Dengan strategi yang tepat, peluang untuk berkembang sangat besar.