Sosial Budaya Pemkab Sigi Kembangkan Pendidikan Budaya Melalui Festival Baku Bantu

Pemkab Sigi Kembangkan Pendidikan Budaya Melalui Festival Baku Bantu

92
0

Komitmen Pemerintah Kabupaten Sigi dalam Memperkuat Sektor Pendidikan

Pemerintah Kabupaten Sigi terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pendidikan melalui pendekatan berbasis budaya dan gotong royong. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, dalam Pertemuan Forum Multi Sektor yang digelar di Ruang Rapat Bupati Sigi.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat, Komunitas Merdeka Belajar, serta sejumlah pemangku kepentingan lintas sektor. Dalam sambutannya, Bupati Rizal menegaskan pentingnya kolaborasi strategis untuk mendorong pendidikan yang kontekstual dan inklusif, sekaligus memperkuat karakter dan identitas budaya lokal.

“Pendidikan harus mampu membentuk generasi yang cinta terhadap budayanya dan siap membangun daerah dengan semangat gotong royong,” kata Bupati Rizal.

Festival Baku Bantu sebagai Bentuk Nyata Komitmen

Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Pemerintah Kabupaten Sigi akan menggelar Festival Baku Bantu, sebuah ajang edukatif dan kebudayaan yang menjadi bagian dari gerakan Merdeka Belajar. Festival ini rencananya akan berlangsung di Gedung Kesenian Tai Ganja, Kabupaten Sigi.

Festival Baku Bantu akan menghadirkan berbagai kegiatan seperti pameran edukatif, pertunjukan seni budaya, diskusi interaktif, lokakarya guru, serta ruang ekspresi bagi anak-anak dan remaja. Seluruh kegiatan dirancang untuk mengangkat nilai-nilai lokal, termasuk filosofi Baku Bantu yang menjadi simbol gotong royong masyarakat Sigi.

“Festival Baku Bantu adalah wujud konkret kolaborasi antara pendidikan dan budaya. Kami ingin memastikan anak-anak Sigi tumbuh menjadi generasi yang berkarakter,” ujar Bupati Rizal.

Peran Sinergi Lintas Sektor dalam Pendidikan

Sementara itu, Sekda Kabupaten Sigi Nuim Hayat menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital dan sosial saat ini. Ia menilai bahwa literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tapi juga tentang memahami dan melestarikan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa.

“Literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tapi juga tentang memahami dan melestarikan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa,” ungkap Nuim Hayat.

Festival ini diharapkan menjadi ruang perjumpaan antar generasi dan komunitas, guna memperkuat semangat kebersamaan dalam mendidik anak-anak Sigi. Pemerintah Kabupaten Sigi pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menyukseskan kegiatan tersebut.

Berbagai Aktivitas yang Ditawarkan

Dalam Festival Baku Bantu, peserta akan dapat mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman tentang budaya lokal dan memperkuat semangat gotong royong. Beberapa aktivitas utama yang akan disajikan antara lain:

  • Pameran Edukatif: Menampilkan karya-karya seni dan tradisi lokal yang mencerminkan nilai-nilai budaya Sigi.
  • Pertunjukan Seni Budaya: Diadakan oleh komunitas lokal yang akan memperkenalkan kesenian tradisional dan modern.
  • Diskusi Interaktif: Mengundang ahli dan tokoh masyarakat untuk berbagi pandangan tentang pendidikan dan budaya.
  • Lokakarya Guru: Memberikan pelatihan kepada guru-guru untuk memperkaya metode pengajaran yang lebih kontekstual.
  • Ruang Ekspresi Anak-Anak dan Remaja: Membuka ruang bagi anak-anak dan remaja untuk mengekspresikan bakat mereka secara kreatif.

Tujuan Utama Festival Baku Bantu

Tujuan utama dari Festival Baku Bantu adalah untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal melalui pendidikan yang berkelanjutan. Dengan menggabungkan unsur budaya dan pendidikan, festival ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan kontekstual.

Selain itu, festival ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya dalam proses pendidikan. Dengan begitu, generasi muda akan lebih memahami dan menghargai warisan budaya yang dimiliki.

Pemerintah Kabupaten Sigi berharap festival ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan berbasis budaya. Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas, diharapkan pendidikan di Kabupaten Sigi akan semakin berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini