Ekonomi & Bisnis Tutup Bisnis Marketplace, Bukalapak Kini Fokus pada Produk Virtual

Tutup Bisnis Marketplace, Bukalapak Kini Fokus pada Produk Virtual

69
0
Tutup Bisnis Marketplace, Bukalapak Kini Fokus pada Produk Virtual
Ilustrasi(Antara)

SETELAH ramai diberitakan bakal menutup bisnis marketplace-nya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pun akhirnya angkat bicara. Menurut Head of Media & Communications Bukalapak, Dimas Bayu, bisnis marketplace Bukalapak hingga saat ini tetap beroperasi seperti biasa.

“Bukalapak telah berkembang dari marketplace yang tumbuh menjadi platform e-commerce yang memudahkan banyak pelaku bisnis melalui inovasi dan evolusi yang berkelanjutan. Sejak 2021 kami telah melakukan transformasi untuk mengembangkan bisnis produk virtual, gaming, retail, investment serta Mitra Bukalapak,” kata Dimas dalam keterangan resminya, Kamis (9/1).

Ia menyatakan, perubahan dinamika pasar dan persaingan di industri terkait mendorong perusahaan untuk melakukan penyesuaian strategi jangka panjang demi menjaga keberlanjutan dan relevansi perusahaan di masa depan. Rencana itu, tambahnya, telah disampaikan secara transparan melalui Keterbukaan Informasi yang diumumkan pada Oktober 2024 kemarin. 

 

“Sebagai bagian dari strategi baru tersebut, kami mengambil keputusan untuk menghentikan secara bertahap layanan penjualan produk fisik di platform Bukalapak, yang akan dimulai pada Februari 2025. Kami ingin menegaskan bahwa perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah kami kembangkan dan yang memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar,” bebernya.

Dimas menyampaikan, penghentian layanan penjualan produk fisik di platform marketplace Bukalapak tidak memberikan dampak yang material terhadap pendapatan perusahaan. Pasalnya, penjualan produk fisik di platform Bukalapak memiliki kontribusi sekitar 3% terhadap total pendapatan perusahaan. 

“Sebaliknya, langkah ini mendukung upaya kami untuk mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan,” imbuhnya.

Dengan berfokus pada layanan produk virtual, Dimas meyakini bahwa Bukalapak dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna. “Langkah ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk terus relevan dan kompetitif di industri,” cetus Dimas.

Selain berfokus pada produk virtual, sambung Dimas, Bukalapak telah mengembangkan berbagai lini bisnis baru seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail selama beberapa tahun terakhir.

Bukalapak, lanjut dia, memiliki kondisi keuangan yang kuat dengan posisi kas dan setara kas yang solid. Sebagai informasi, pada laporan keuangan Q324, Bukalapak mencatatkan kas, setara kas, dan investasi yang likuid sebesar Rp19 triliun. 

“Dana ini akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan perseroan dan entitas anak perusahaan, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham,” terang Dimas.

Dimas menegaskan, Bukalapak akan terus berkomitmen untuk mendukung para pelapak dalam menghadapi perubahan ini. Bukalapak juga menyediakan berbagai panduan dan sumber daya untuk membantu pelapak untuk memastikan proses transisi dapat dilakukan dengan lancar dan aman. (J-3)

Tinggalkan Balasan