Politik Keuskupan Agung Jakarta Sebut Penggelontoran Bansos Dapat Mematikan Pemberdayaan Masyarakat

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Penggelontoran Bansos Dapat Mematikan Pemberdayaan Masyarakat

23
0
Keuskupan Agung Jakarta Sebut Penggelontoran Bansos Dapat Mematikan Pemberdayaan Masyarakat
Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo (tengah)(MI/DEVI HARAHAP)

KARDINAL Indonesia sekaligus Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan bahwa penyaluran bantuan sosial atau bansos yang diberikan agar masyarakat rentan dapat terhindar dari risiko sosial, kemiskinan, justru menurunkan kualitas pemberdayaan sosial masyarakat. 

“Saya kira suatu catatan yang penting, hati-hati dengan bantuan seperti itu, karena ketika mendapat bantuan langsung, gerakan pemberdayaannya berhenti,” ujarnya kepada awak media pada konfrensi pers Natal 2024 di Gedung Gereja Katedral pada Rabu (25/12). 

Suharyo menuturkan bahwa pihaknya kerap kali menjumpai dampak negatif bansos terhadap keberlangsungan pemberdayaan masyarakat, khususnya yang terjadi di wilayah Indonesia Timur.

“Saya sering pergi ke daerah timur, keuskupan-keuskupan itu selalu berusaha di dalam perjuangan memberdayakan masyarakat, tapi bantuan-bantuan sosial langsung itu seringkali mematikan upaya pemberdayaan padahal sudah diusahakan lama,” tuturnya. 

Menurut Suharyo, bansos juga perlu dirancang secara jelas agar berorientasi ke pemberdayaan masyarakat. Tujuannya bukan hanya membantu tapi agar penerima manfaat dapat berdaya dan tidak terus bergantung pada bansos.

“Jadi, ada banyak hal yang bisa dilakukan dengan hati-hati supaya jalan yang ditempuh tidak justru membuat kesulitan lebih banyak,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Suharyo menjelaskan melalui semangat perayaan Natal, pihaknya berharap kepada para pemimpin yang terpilih dan memperoleh mandat warga untuk segera bekerja sebaik-baiknya mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan bersama. 

“Keuskupan Agung Jakarta juga mengajak umat untuk berbela rasa membangun gerakan nyata agar kita semua dapat melewati tantangan-tantangan yang menghadang di masa depan,” jelasnya.

Ajakan ini kata Suharyo, sesuai dengan tema tahun Pastoral 2025, mewujudkan keberpihakan kepada saudara dan saudari yang miskin. 

“Sudah hampir setahun Keuskupan Agung Jakarta menggaungkan semangat solidaritas. Tahun depan artinya akan dimulai tema yang keempat yaitu memberi perhatian lebih kepada saudari-saudara kita yang kurang beruntung,” pungkasnya. 

Tinggalkan Balasan