Ekonomi & Bisnis 2025, SPKLU dan Kendaraan Listrik Ditargetkan 1 banding 17

2025, SPKLU dan Kendaraan Listrik Ditargetkan 1 banding 17

9
0
2025, SPKLU dan Kendaraan Listrik Ditargetkan 1 banding 17
Sejumlah petugas membantu pengisian ulang mobil listrik milik pemudik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area 429, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (7/4/2024).(Antara/Makna Zaezar)

PERUSAHAAN Listrik Negara (PLN) menargetkan perbandingan antara Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di seluruh Indonesia setidaknya mencapai 1 banding 17 pada 2025. Dalam upaya akselerasi perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN siap menargetkan sebanyak 1.100 SPKLU tambahan pada 2025.

“Diharapkan di 2025 kita bisa mengejar penyediaan (SPKLU) menjadi satu banding 17 sampai satu banding 20,” kata Executive Vice President Divisi Pengembangan Produk Niaga PLN Ririn Rachmawardini pada diskusi di Jakarta, Selasa (10/12). Mengenai penyediaan tersebut, Ririn mengungkap perusahaan mengambil praktik dasar dari Eropa yang telah mencapai satu banding 17 hingga satu banding 20.

Hingga saat ini, Ririn mengungkap ketersediaan SPKLU dibandingkan populasi EV di Indonesia mencapai satu banding 24. Dengan target 3.000 SPKLU hingga akhir 2024, jumlah SPKLU terbangun hingga saat ini sebanyak 2.667 unit. Jumlah tersebut terus bertambah sembilan kali lipat sejak 2021 hingga 2023. Pada 2025, pihaknya menargetkan tambahan 1.110 SPKLU. 

Alhamdulillah dari 2021 sampai 2023, kenaikannya itu sudah sembilan kali lipat dari 2021, mobil pun begitu. Namun walaupun begitu kita masih kejar-kejaran mencapai seperti praktik dasar di Eropa kurang lebih 1 banding 17 sama 1 banding 20,” imbuhnya.

Di sisi lain, CEO Maka Motors, Raditya Wibowo, menyatakan salah satu tantangan utama start-up itu ialah menciptakan produk kendaraan listrik yang tidak hanya hemat energi, tetapi juga memiliki performa unggul. “Kami yakin kolaborasi dengan PLN menjadi kunci strategis dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dukungan ini memberikan kami ruang untuk berfokus pada pengembangan teknologi yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan pasar lokal,” ungkapnya. Start-up Maka Motors berasal dari program akselerator Connext Powered by PLN

Selain kendaraan listrik, fokus pada energi terbarukan menjadi elemen penting dalam menciptakan ekosistem yang inklusif dan merata. Teknologi seperti green distributed power generation menghadirkan potensi untuk mendukung kebutuhan energi di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional. Dengan pendekatan ini, ekosistem energi yang lebih hijau dan berkelanjutan dapat dibangun.

Menurut Chief Operating Officer 360E Irwan Sukma, green distributed power generation ialah solusi penting untuk transisi energi yang merata. Kolaborasi dengan PLN membuka peluang besar untuk menghadirkan solusi berbasis energi terbarukan yang dapat diimplementasikan di berbagai wilayah Indonesia. (Ant/Z-2)

 

Tinggalkan Balasan