Agen super Jorge Mendes telah mengungkapkan bahwa Lamine Yamal “tentu saja” akan menandatangani kontrak baru dengan Barcelona.
Yamal belum siap untuk merilis iPhone pertama, tetapi sudah memantapkan dirinya sebagai pemimpin teknis Barcelona. Pewaris takhta Lionel Messi itu –menurut pemain asal Argentina itu sendiri– sudah menyumbang langsung 17 gol dalam 21 penampilan di semua kompetisi musim ini.
Selama musim panas, ketika Yamal merayakan ulang tahunnya yang ke-17 dan memenangkan Euro 2024, dia menjadi perhatian besar Paris Saint-Germain. Seperti yang kemudian dikonfirmasi, Barcelona menerima tawaran rekor dunia sebesar €250 juta (£207 juta) dari juara Prancis tersebut selama turnamen.
Barcelona dengan tegas menolak tawaran luar biasa itu, yang bukan merupakan upaya pertama PSG untuk memikat Yamal agar hengkang dari Catalonia.
Kontrak Yamal saat ini hanya berlaku hingga musim panas 2026, namun memiliki klausul pembelian sebesar €1 miliar ((£829 juta) – angka yang bahkan sulit ditandingi oleh PSG. Namun, pembicaraan sedang berlangsung mengenai kesepakatan baru dengan gaji baru untuk mencerminkan status tinggi penyerang dalam tim.
Saat ditanyai mengenai hal tersebut pekan ini, agen Yamal Jorge Mendes menyatakan: “Ya, tentu saja Lamine Yamal akan menandatangani kontrak baru di Barcelona,” seperti dikutip dari Fabrizio Romano. “Itu akan terjadi.”
Perkiraan saat ini menunjukkan bahwa Yamal memperoleh upah mingguan yang relatif sederhana, yaitu sekitar €32.000 (£26.000). Angka tersebut dianggap sebanding dengan lulusan akademi Barcelona lainnya yang belum menandatangani kontrak baru, namun tidak seberapa jika dibandingkan dengan sebagian besar anggota skuad senior lainnya. Bahkan Pau Cubarsi yang masih tidur di akomodasi klub La Masia, mendapat penghasilan dua kali lipat lebih besar dari Yamal.
Remaja tersebut akan memiliki waktu yang tidak diinginkan untuk fokus pada negosiasi kontrak. Barcelona bisa tanpa Yamal selama sebulan setelah ia mengalami cedera pergelangan kaki saat kalah 1-0 hari Minggu dari Leganes. Setelah serangkaian performa buruk – yang sebagian besar terjadi saat Yamal absen – keunggulan Barcelona di puncak La Liga menghilang.
