Ekonomi & Bisnis Harga Tiket Pesawat Turun, Trafik Penumpang Diprediksi Naik 5

Harga Tiket Pesawat Turun, Trafik Penumpang Diprediksi Naik 5

11
0
Harga Tiket Pesawat Turun, Trafik Penumpang Diprediksi Naik 5%
ilustrasi(Dok. Wikipedia)

 

 

KEBIJAKAN turunnya harga tiket pesawat, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), atau Injourney memprediksi kenaikan trafik penumpang sebesar 5% di bandara-bandara InJourney Airports pada liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

 

Direktur Utama (Dirut) InJourney Maya Watono menjelaskan untuk penumpang domestik diperkirakan mencapai 6 juta pax pada libur Nataru kali ini. Sementara, untuk penumpang internasional akan mencapai 2,2 juta pax, meningkat 23,2% dari tahun lalu yang sebesar 1,79 pax. 

 

“Kita sudah dengar soal penurunan harga tiket pesawat 10%. Kita proyeksikan kenaikan trafik penumpang 5% secara umum. Di mana 23% itu wisatawan internasional. Jadi, ada peningkatan cukup tinggi,” ujarnya, dikutip Rabu (11/12).

 

Maya menuturkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat di seluruh bandara Angkasa Pura sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menggeliatkan pariwisata di Tanah Air dan

membantu masyarakat mengurangi beban biaya beban biaya perjalanan udara. Adapun tiket pesawat dipesan untuk periode perjalanan mulai 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025. 

 

Pemerintah menetapkan penurunan tarif jasa kebandarudaraan, berupa pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) atau juga dikenal dengan passenger service charge (PSC) sebesar 50% di seluruh bandara. 

 

“Bandara-bandara berkontribusi pada penurunan tarif PSC dan siaga selama 24 jam. Kita harapkan upaya ini bisa meningkatkan pergerakan wisatawan domestik maupun internasional selama masa Nataru,” ucap Maya. 

 

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama InJourney Hospitality Christine Hutabarat memproyeksikan selama libur Nataru 2024/2025 ini akan ada peningkatan okupansi di hotel-hotel yang dikelola Injourney menjadi 85%. 

 

“Okupansi hotel di Nataru kali ini akan meningkat dibandingkan 2023 menjadi 85%,” imbuhnya. 

 

Adapun perkiraan okupansi hotel tertinggi yang dikelola InJourney Hospitality tersebar di wilayah Bali dan Yogyakarta. Contohnya di Hotel Truntum Kuta, dan Hotel Manohara Yogyakarta. Untuk menggaet lebih banyak wisawatan, pihaknya baru membuka properti baru yakni The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel di Bali. 

 

Christine menyebut untuk okupansi hotel bintang 5 yang dikelola Injourney pada momen libur Nataru 2024 akan melonjak 15% dibandingkan periode Nataru tahun lalu. 

 

“Sementara, untuk hotel bintang 4 akan naik 5% dan bintang 3 sekitar 6% menjadi 89% okupansinya,” pungkasnya. (H-3)

Tinggalkan Balasan