Nasional Tips Mengurangi Stres Menjelang Hari Pertama Anak Sekolah

Tips Mengurangi Stres Menjelang Hari Pertama Anak Sekolah

22
0

IndonesiaDiscover –

Tips Mengurangi Stres Menjelang Hari Pertama Anak Sekolah
Mengurangi stress saat anak masuk sekolah kembali(Freepik)

PSIKOLOG anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah setelah libur panjang.

Menurut Fabiola, salah satu persiapan yang penting adalah memastikan anak mendapatkan waktu tidur yang cukup, antara delapan hingga sepuluh jam, serta menciptakan jadwal rutinitas pagi yang konsisten. Hal ini akan membantu anak merasa lebih percaya diri saat berangkat sekolah, tidak hanya pada hari pertama, tetapi juga seterusnya.

“Mengatur persiapan sekolah dengan baik dapat mengajarkan keterampilan hidup yang penting bagi anak, seperti kemandirian, tanggung jawab, dan manajemen waktu,” ujar Fabiola dalam seminar bertajuk “Kiat Mengatasi Stres pada Orang Tua dalam Mempersiapkan Anak Kembali Sekolah,” yang dihadiri oleh wartawan di Jakarta, Kamis.

Baca juga : Hari Pertama Kembali Sekolah? Ini yang Harus Dilakukan untuk Kurangi Stres Anak

Peran orang tua dalam mendukung anak menjelang hari pertama ajaran baru sangat penting karena ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri anak dan menjadi pondasi dalam proses pembelajaran mereka di masa depan. Tahun ajaran baru berarti teman, guru, dan ruang kelas baru. Banyak anak merasa khawatir untuk mulai atau kembali ke sekolah, dan wajar jika mereka (serta orang tua mereka) merasa cemas. Kabar baiknya adalah ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu mereka bersiap menghadapi tahun ajaran baru.

Menurut Kepala Sekolah Dasar BPK Penabur Pondok Indah, Evert F. Fanggidae, guru-guru dapat membantu mengurangi kekhawatiran orang tua dan anak dengan memberikan informasi lengkap melalui buku panduan sekolah atau menyediakan forum tanya jawab lewat fitur percakapan grup pada aplikasi perpesanan.

“Dukungan berupa komunikasi yang lancar antara orang tua dan guru merupakan salah satu kunci utama dalam kesuksesan anak di sekolah,” kata Evert.

Evert juga menyarankan agar guru memfasilitasi anak didiknya yang dinilai lambat belajar. Jika guru memaksa anak tersebut belajar lebih cepat, suasana kelas bisa menjadi tidak efektif bagi anak didik yang lain, dan guru pun bisa menjadi kurang efektif dalam penyampaian materi.

“Sebaiknya anak yang lambat belajarnya diajak mengobrol terlebih dahulu untuk melihat di mana potensinya, lalu fasilitasi semua yang dia suka dalam caranya,” kata Evert. (Z-10)

Tinggalkan Balasan