Vinkmag ad

Banjir Sumatra, Ahli Ingatkan Kesehatan Saat Bencana

Indonesia menghadapi berbagai tantangan akibat bencana yang melanda beberapa wilayah, terutama Pulau Sumatra. Dalam situasi seperti ini, respons kesehatan masyarakat menjadi sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih besar. Seorang pakar kesehatan sekaligus Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama, memberikan panduan penting dalam penanganan kesehatan saat bencana.

Enam Langkah Utama dalam Penanganan Kesehatan Saat Bencana

Tjandra menjelaskan bahwa terdapat enam langkah utama yang harus segera dijalankan. Pertama adalah melakukan penilaian cepat mengenai kebutuhan mendesak atau rapid needs assessments. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terkini dan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak.

Setelah itu, diperlukan evaluasi sumber daya yang ada dibandingkan dengan kebutuhan yang diperlukan. Hal ini memastikan bahwa sumber daya yang tersedia dapat digunakan secara efisien.

Selanjutnya, pengaturan pelayanan kesehatan dari primer hingga tersier di sekitar daerah bencana harus menjadi prioritas utama. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang tepat sesuai tingkat keparahan kondisi mereka.

Langkah berikutnya mencakup upaya promotif dan preventif di lapangan guna mencegah dampak kesehatan lanjutan. Ini termasuk edukasi tentang kebersihan lingkungan, penggunaan alat pelindung diri, serta pencegahan penyebaran penyakit.

Tjandra juga menekankan perlunya segera menerapkan strategi pengendalian penyakit, baik menular maupun tidak menular yang kronik. Hal ini penting untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit yang bisa memperburuk kondisi masyarakat.

Empat Kebutuhan Mendesak yang Harus Dipenuhi

Dalam hal bantuan mendesak, Tjandra menyebut empat kebutuhan utama yang harus segera dipenuhi. Pertama, ketersediaan air bersih yang cukup dan aman untuk dikonsumsi. Kedua, makanan sehat yang bergizi dan layak konsumsi. Ketiga, alat kesehatan rutin harian seperti obat-obatan dan peralatan medis dasar. Keempat, tenaga kesehatan yang memadai beserta obat-obatan dan peralatan yang diperlukan.

Potensi Meningkatnya Penyakit Menular

Tjandra juga memperingatkan tentang potensi meningkatnya penyakit menular setelah bencana. Ada setidaknya empat jenis penyakit yang perlu diwaspadai, yaitu penyakit yang ditularkan melalui air, makanan, penyakit paru dan pernapasan, serta penyakit yang menular lewat kontak langsung antar manusia.

Selain penyakit menular, kondisi penyakit tidak menular (PTM) juga rentan memburuk dalam situasi darurat. Pola makan yang tidak teratur dapat mengganggu metabolisme dan memperburuk diabetes, sementara penyakit paru kronik seperti PPOK dapat mengalami eksaserbasi akut.

Risiko Perluasan Kelompok Rentan

Tjandra juga melihat risiko perluasan kelompok rentan dalam kondisi bencana. Biasanya, kelompok rentan mencakup lansia, anak-anak, dan mereka dengan komorbid. Namun, pada keadaan bencana, masyarakat umum yang rumah atau desanya terdampak juga dapat menjadi rentan.

Dengan demikian, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam menangani bencana secara menyeluruh, terutama dalam aspek kesehatan. Respons yang cepat dan koordinasi yang baik akan sangat membantu dalam mengurangi dampak negatif bencana terhadap masyarakat.

    Vinkmag ad

    Read Previous

    Persikotas Tasikmalaya vs Persika 1951 di Final: Ronny Remon Percaya Diri, Kekalahan Pertama Sudah Dievaluasi!

    Read Next

    Setelah Videonya Diperhatikan Prabowo, Guru di NTT Akhirnya Diangkat PPPK: Sampai Tak Bisa Berjalan, Sa Baru Berhenti Mengajar

    Leave a Reply

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Most Popular