
Kehadiran Ganda Putra Indonesia di BWF World Tour Finals 2025
Keberhasilan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, dalam meloloskan diri ke BWF World Tour Finals 2025 dengan jalur ‘akselerasi’ membuat mereka menjadi perhatian khusus. Mereka berhasil meraih satu dari delapan slot yang tersedia hanya dengan mengikuti sekitar setengah dari jumlah turnamen yang bisa masuk hitungan ranking Race to Finals.
Untuk bisa lolos ke BWF World Tour Finals, pebulu tangkis harus mengumpulkan hasil terbaik selama periode 12 bulan di level elite turnamen sirkuit. Dalam sistem ini, ada 14 poin ranking tertinggi yang bisa masuk akumulasi, lebih banyak daripada batas 10 poin ranking untuk hitungan peringkat dunia BWF.
Fajar/Fikri memaksimalkan peluang tersebut dengan mencapai final sebanyak lima kali dari delapan turnamen yang mereka ikuti sejak diduetkan pada pertengahan tahun ini. Meskipun empat kali menjadi runner-up, mereka sukses meraih gelar dari turnamen terbuka paling mahal yaitu China Open Super 1000.
Kemampuan mereka dalam mengumpulkan poin yang relatif minimalis membuat Fajar/Fikri bisa mengacak peta persaingan di BWF World Tour Finals 2025. Melihat peringkat Race to Finals, Fajar/Fikri tidak akan masuk dalam empat teratas yang akan dipisah-pisah dalam hasil undian.
Aturannya adalah unggulan 1 otomatis masuk Grup A, unggulan 2 masuk Grup B, sedangkan unggulan 3 dan 4 dipisah tetapi bisa masuk ke grup mana saja. Empat kontestan lainnya bakal diundi sedemikian sehingga setiap grup akan berisi empat peserta.
Pemisahan Pasangan di Grup
Dua pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Man Wei Chong/Kai Wun Tee, mendapatkan keuntungan dalam hasil undian. Chia/Soh jadi unggulan kedua sehingga dipisah dari Kim Won-ho/Seo Seung-jae (Korea Selatan) selaku si nomor satu dunia yang tahun ini saja sudah memborong 10 gelar.
Sementara itu, Man Wei Chong/Kai Wun Tee kemungkinan masuk pot unggulan 3/4 bareng Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) sehingga tidak saling bertemu. Sisanya adalah duo Tanah Air Fajar/Fikri dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, lalu Liang Wei Keng/Wang Chang (China) serta Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi-Lin (Taiwan).
Tidak ada pemisahan wakil senegara. Artinya, bukan tidak mungkin Grup B bakal berisi Chia/Soh, Man/Tee, Fajar/Fikri, dan Sabar/Reza. Malaysia vs Indonesia.
Media Malaysia, New Straits Times, berharap agar dua jagoannya tidak akan bertemu Fajar/Fikri setelah tren kuat yang berhasil dirangkai. Hal seperti yang tertulis dalam artikel bertajuk “Fajar-Shohibul Ancaman Besar bagi Para Pasangan Malaysia di World Tour Finals.”
Rekam Jejak Pasangan Malaysia
Langganan WTF Aaron-Wooi Yik tidak pernah mencapai final dari ajang bernilai 3 juta dolar AS ini, sementara Wei Chong-Kai Wun akan menjalani debut. Menghindari Fajar-Shohibul, yang lolos ke WTF dengan hanya mengikuti delapan turnamen, di fase grup akan meningkatkan peluang pasangan Malaysia lolos ke semifinal di Hangzhou.
Soal Chia/Soh, rekam jejak mereka di BWF World Tour Finals memang jauh dari menjanjikan. Hanya sekali absen sejak penampilan perdana pada 2019, sang Juara Asia tak pernah sekalipun lolos dari babak penyisihan grup.
Tahun lalu, Chia/Soh dikalahkan Sabar/Reza dalam laga hidup mati di Grup B. Sabar/Reza pun lolos bareng Fajar yang masih tampil bareng Muhammad Rian Ardianto.
Situasi kian pelik kalau melihat bagaimana Chia/Soh belum berhasil mengalahkan Fajar/Fikri dalam dua pertemuan yang selalu berakhir dalam dua gim. Sedangkan Man/Tee mendingan dengan kemenangan dalam satu-satunya pertemuan meski itu terjadi setelah Fajar/Fikri tampil penuh di dua ajang sebelumnya.
Rekor Pertemuan Fajar/Fikri
- Aaron Chia / Soh Wooi Yik
- Menang: 2
- Kalah: 0
- Laga Terakhir: SF French Open ’25
Skor: 21-14, 21-19
Man Wei Chong / Kai Wun Tee
- Menang: 0
- Kalah: 1
- Laga Terakhir: QF Hylo Open ’25
- Skor: 24-26, 19-21
Persepsi Pelatih Malaysia
Herry Iman Pierngadi selaku pelatih tim ganda putra Malaysia menolak untuk hanya menaruh perhatian terhadap Fajar/Fikri. “Fajar/Shohibul terlihat kuat, tapi saya yakin World Tour Finals akan memiliki delapan pasangan terkuat di World Tour tahun ini,” kata Herry.
“Pasangan-pasangan tersebut akan memiliki kemampuan untuk saling mengalahkan, dan pasangan-pasangan kita harus berjuang keras.” “Mereka yang memiliki persiapan yang matang dan mampu menghadapi tekanan akan menjadi juara,” ujar sosok yang menelurkan deretan pasangan juara di Indonesia itu.






















































