Nasional Innalillahi, Anak SD Meninggal Diduga Jadi Korban Bullying, Pesan Terakhir ke Ibu...

Innalillahi, Anak SD Meninggal Diduga Jadi Korban Bullying, Pesan Terakhir ke Ibu Jadi Firasat

17
0

Korban Bullying di Pekanbaru Meninggal Dunia

Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Pekanbaru, Riau, meninggal dunia diduga akibat perundungan atau bullying. Korban yang berinisial MAR adalah murid kelas 6 di SDN 108, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Saat kejadian, korban sempat menyampaikan pesan kepada ibunya yang terdengar seperti firasat. Dalam pesannya, MAR meminta untuk dimandikan dan digelarkan tikar karena rumah akan ramai. Namun, pesan itu tidak disadari sebagai ucapan terakhir.

Korban meninggal pada saat keluarganya sedang tertidur. Berita tentang kematian bocah SD ini menyebar setelah kejadian terjadi pada Minggu (23/11/2025). Keluarga korban kemudian menunjuk kuasa hukum dari Tim Advokat Pejuang Keadilan (Tapak) Riau untuk mengusut kasus ini secara hukum.

Awalnya, keluarga korban tidak ingin mengangkat masalah ini, apalagi sampai menunjuk kuasa hukum. Namun, setelah mendapat masukan bahwa kejadian ini perlu diangkat agar ada evaluasi dari Pemerintah Kota Pekanbaru, pihak keluarga akhirnya bersedia. Kuasa hukum memberi bantuan tanpa memungut biaya sepeser pun.

Peristiwa Bullying yang Menyebabkan Kematian

Peristiwa bullying terhadap korban terjadi pada Kamis (13/11/2025), saat korban dan teman-temannya belajar kelompok di dalam kelas. Tiba-tiba, seorang murid berinisial FT menendang kepala korban. Murid lain yang berinisial ARK melapor ke wali kelas, namun hanya diminta untuk menunggu.

Setelah pulang sekolah, korban menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Ia menangis dan menyatakan tidak mau sekolah lagi akibat bullying tersebut. Keesokan harinya, kondisi kesehatan korban memburuk, diduga mengalami lumpuh otak.

Karena keterbatasan biaya, keluarga membawa korban ke pengobatan alternatif. Namun, mereka disarankan membawa MAR ke rumah sakit. Saat itu, puskesmas tutup karena hari Sabtu, sehingga korban dirawat di rumah. Kondisi korban semakin parah hingga akhirnya meninggal dunia.

Riwayat Bullying Sebelumnya

Suroto, kuasa hukum keluarga korban, juga menjelaskan bahwa pada Oktober 2025, korban sering dirundung oleh teman sekelasnya yang bernama SM. Korban dipukul dadanya dan sempat dirawat selama satu minggu di rumah sakit Pekanbaru.

Dalam pandangan masyarakat, MAR dikenal sebagai anak yang baik dan rajin salat berjamaah di masjid dekat rumahnya. Hal ini membuat kejadian bullying yang menimpa korban semakin mengejutkan dan menyedihkan.

Respons dari Sekolah dan Pemerintah

Pihak sekolah telah memanggil orangtua pelaku dan orangtua korban. Orangtua pelaku meminta maaf kepada orangtua korban. Sementara itu, Wali Kota Pekan Baru, Agung Nugroho, diketahui melayat ke rumah korban. Dalam kesempatan itu, ia datang bersama Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Masykur Tarmizi, serta Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Syafrian Tommy.

Meskipun hadir di lokasi, mereka belum bisa memberi keterangan terkait dugaan perundungan tersebut saat melayat di rumah duka korban. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan preventif dan penanganan yang tepat terhadap bullying di lingkungan pendidikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini