
Kepala Desa Mekarjaya Sumbangkan Dana Pribadi untuk Perbaikan Jalan
Di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, terdapat kisah seorang kepala desa yang berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur jalan di wilayahnya. Carsono, kepala desa setempat, membangun jalan desa menggunakan uang pribadinya. Langkah ini dilakukan untuk menyelesaikan perbaikan jalan sepanjang 300 meter di Dusun Ciwiru, Kertamulya, yang selama ini rusak dan sering tergenang air saat hujan.
Perbaikan jalan tersebut awalnya mendapatkan dukungan dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat sepanjang 190 meter dengan lebar 2,5 meter. Namun, karena total panjang jalan mencapai sekitar 300 meter, masih ada sisa 120 meter yang tidak tertutupi anggaran. Untuk memastikan seluruh ruas jalan bisa diperbaiki dan diaspal hotmix, Carsono mengeluarkan dana pribadi lebih dari Rp50 juta.
“Kami ingin jalan ini tuntas, tidak setengah-setengah. Karena itu, sisa jalan yang belum terbangun saya biayai sendiri agar masyarakat bisa menikmati akses yang layak,” ujar Carsono.
Pembangunan dilakukan dengan metode pengerasan dan pengaspalan hotmix. Selain dukungan dari kepala desa, warga juga turut berpartisipasi melalui swadaya. Mereka melakukan pengecoran di sisi kiri dan kanan jalan untuk menambah lebar sekaligus memperkuat struktur jalan secara gotong royong.
Warto, salah satu warga Dusun Ciwiru, mengaku sangat terbantu dengan adanya perbaikan tersebut. “Dulu kalau hujan pasti becek, banyak genangan air. Aktivitas kami jadi terganggu. Sekarang jalan sudah bagus dan mulus, kami juga bergotong royong supaya sisi jalannya rapi,” kata Warto.
Carsono berharap pembangunan ini dapat memperlancar aktivitas masyarakat, baik untuk bekerja maupun kegiatan harian lainnya. “Kami ingin warga punya akses yang layak. Dengan jalan yang dihotmix ini, mudah-mudahan mobilitas dan ekonomi warga semakin lancar,” ujarnya.
Dengan selesainya pembangunan tersebut, warga kini dapat menikmati infrastruktur desa yang lebih lebar, rapi, dan nyaman dilalui, sebagai hasil kolaborasi antara bantuan provinsi, swadaya warga, dan komitmen pribadi kepala desa.
Proses Pembangunan Jalan
Berikut adalah beberapa tahapan dalam proses pembangunan jalan:
- Pemetaan Wilayah: Sebelum memulai pembangunan, Carsono bersama warga melakukan pemetaan wilayah yang akan diperbaiki. Hal ini bertujuan untuk menentukan titik-titik yang paling membutuhkan perbaikan.
- Pengumpulan Dana: Selain bantuan dari Banprov, Carsono juga mengumpulkan dana dari pihak swasta dan donatur. Dana tersebut digunakan untuk membiayai sisa jalan yang tidak tercover anggaran.
- Pembangunan Infrastruktur: Proses pembangunan dimulai dengan pengerasan jalan dan pengaspalan hotmix. Teknik ini dipilih karena lebih tahan lama dan cocok untuk kondisi cuaca yang sering berubah.
- Partisipasi Warga: Warga turut serta dalam proses pembangunan dengan melakukan pengecoran di sisi kiri dan kanan jalan. Ini tidak hanya membantu memperkuat struktur jalan, tetapi juga meningkatkan rasa kebersamaan dalam masyarakat.
Manfaat yang Dirasakan oleh Warga
Setelah jalan diperbaiki, warga merasakan perubahan yang signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat yang dirasakan:
- Akses yang Lebih Lancar: Jalan yang sebelumnya rusak dan sering tergenang kini menjadi lebih mulus dan aman untuk dilalui.
- Aktivitas Harian yang Lebih Mudah: Warga kini dapat melakukan aktivitas harian seperti berbelanja, bekerja, dan bersekolah tanpa menghadapi kesulitan akibat jalan yang tidak layak.
- Peningkatan Ekonomi: Dengan akses yang lebih baik, mobilitas warga meningkat, yang berdampak positif pada ekonomi lokal.
Tantangan dalam Proses Pembangunan
Meski memiliki niat baik, Carsono menghadapi beberapa tantangan dalam proses pembangunan jalan ini. Beberapa di antaranya adalah:
- Keterbatasan Anggaran: Meskipun telah mendapatkan bantuan dari Banprov, anggaran yang tersedia tidak cukup untuk memperbaiki seluruh jalan. Oleh karena itu, Carsono harus menggunakan dana pribadi.
- Keterlibatan Warga: Meskipun warga bersedia berpartisipasi, tidak semua dari mereka memiliki kemampuan finansial atau waktu untuk ikut serta dalam pembangunan.
- Kondisi Cuaca: Hujan yang sering terjadi membuat proses pembangunan sedikit terhambat, terutama dalam pengaspalan hotmix.
Kesimpulan
Proyek perbaikan jalan di Dusun Ciwiru merupakan contoh nyata dari komitmen seorang kepala desa yang peduli terhadap kesejahteraan warganya. Dengan bantuan dari Banprov, swadaya warga, dan dana pribadi, jalan yang sebelumnya rusak kini telah menjadi lebih baik. Proses pembangunan ini juga memberikan pelajaran penting tentang pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan individu dalam membangun infrastruktur yang layak.






















































