
Konsep Arsitektur yang Menghidupkan Kehidupan Komunal
Studio arsitektur VDGA menciptakan proyek yang unik dan bermakna dengan nama “The Street”, sebuah rumah komunitas atau clubhouse yang berada di pinggiran kota Pune, India. Proyek ini dirancang sebagai ruang sosial yang menghidupkan kembali esensi arsitektur rumah tradisional, bukan sekadar bangunan dengan fasilitas, tetapi sebuah “jalan hidup” (street) dalam komunitas.
Alih-alih menjadi fasilitas pendukung perumahan seperti banyak clubhouse pada umumnya, The Street dibangun dengan visi lebih dalam, yaitu membangkitkan kembali makna interaksi sosial ala by-lane atau gang tradisional India, di mana obrolan, perayaan, dan pertemuan menjadi bagian alami dari kehidupan sehari-hari.
Konsep “Jalan yang Hidup” dalam Arsitektur
Berbeda dengan clubhouse standar yang cenderung dijadikan fasilitas penjualan atau sekadar titik amenitas, The Street menghadirkan gaya desain rumah komunitas yang mengutamakan interaksi antar penghuni. Salah satu elemen paling menarik dari desain The Street adalah struktur “jalannya” sebuah koridor berlekuk yang mengalir dan menghubungkan berbagai fungsi seperti restoran, area pesta (banquet), gym, kolam renang, hingga ruang komunitas lainnya.
Koridor ini dirancang menyerupai jalanan di kawasan India lama, area dengan tikungan, kejutan visual, dan ruang untuk berhenti, berbincang, serta menjalin komunitas. Bentuk struktur yang organik dan mengalir juga mencerminkan filosofi Studio VDGA bahwa arsitektur tak hanya soal bangunan, tetapi ruang hidup yang mendukung interaksi manusia. Menurut pendiri Studio VDGA, Deepak Gugarii, arsitektur seperti ini merayakan “pergerakan, interaksi, dan pengalaman bersama.”

Material Lokal dan Simbolisme Budaya
Dalam The Street, material bangunan dipilih dengan sangat sadar. Studio VDGA menggunakan bata merah lokal dan beton kasar untuk menciptakan kesan otentik dan “terhubung dengan bumi”. Tekstur bata merah ini memberikan nuansa hangat dan nostalgia, merefleksikan warisan arsitektur India tradisional serta mendukung gaya desain rumah yang semakin menyatu dengan alam dan kontur situs.
Salah satu elemen simbolis proyek ini adalah menara air di sisi selatan situs, yang dirancang sebagai landmark komunitas. Menara ini mengingatkan pada Stambh, struktur monolitik dalam kota-kota India kuno yang menandai titik penting dalam tata ruang sosial. Selain itu, sebagian bangunan dibuat “terselip ke dalam tanah” (melalui teknik cut and fill) agar struktur menyatu dengan lanskap sekitarnya, mengurangi dampak visual dan meningkatkan kenyamanan termal.

Ruang Publik yang Mengundang Perjumpaan
Salah satu kekuatan utama dari The Street adalah kemampuannya menciptakan ruang publik intim dan inklusif. Tidak ada pintu luar di banyak bagian gedung, desain ini sengaja menghapus batas antara “dalam” dan “luar”, sehingga setiap sudut menjadi tempat interaksi alami. Di area luar, terdapat plaza, halaman terbuka, dan lengkungan bata yang membentuk jalur seperti gang kota.
Terdapat juga amfiteater kecil, gazebo, serta kolam renang yang dikelilingi dinding bata tinggi, memberikan tempat teduh dan tenang untuk berkumpul, istirahat, hingga merayakan acara komunitas. Fasilitas seperti gym dan restoran juga terhubung dengan lancar ke jalur “jalan”, memungkinkan penghuni berpindah sambil bertemu tetangga, tanpa sekat vertikal yang kaku.

Hubungan Arsitektur dengan Kehidupan Komunal
Desain The Street bukan hanya eksperimen estetika, tetapi juga refleksi nilai sosial. Di tengah urbanisasi dan harga lahan yang semakin tinggi, banyak keluarga memilih pindah ke pinggiran kota. Namun di tempat baru, seringkali terbatas interaksi sosial seperti di kampung tradisional. Proyek ini hadir sebagai jembatan, menghadirkan kembali kehangatan interaksi, rasa kebersamaan, dan pengalaman hidup bersama.
Studio VDGA merancang The Street untuk sekitar 800 penghuni dari 240 petak lahan, memberikan ruang yang cukup untuk beragam kegiatan komunal tanpa kehilangan karakter ramah dan bersahaja. Nilai-nilai seperti kelambanan, interaksi tanpa paksaan, dan kebersamaan ala by-lane India diejawantahkan melalui elemen arsitektural yang mendukung dialog, refleksi, dan kehidupan kolektif. Gugarii menjelaskan bahwa proyek ini bukan sekadar “klub”, tetapi “jalan yang hidup” sebuah ruang di mana kegiatan saling tumpang tindih, obrolan muncul secara alami, dan batas antara bangunan dan ruang terbuka menjadi kabur.

The Street: Contoh Nyata Arsitektur yang Menghidupkan Jiwa Jalan
The Street oleh Studio VDGA adalah contoh nyata bagaimana arsitektur dapat menciptakan kembali “jiwa jalan” (street spirit) dalam sebuah proyek komunitas modern. Dengan material lokal, bentuk mengalir, dan ruang terbuka yang mengundang pertemuan, proyek ini mengajak kita memperlambat irama kehidupan, merayakan kebersamaan, dan membangun kenangan bersama.
Bagi para desainer, arsitek, atau penghuni yang mendambakan ruang komunitas yang bermakna, desain The Street patut menjadi inspirasi. Ini lebih dari sekadar clubhouse, ini adalah hálte kehidupan kolektif di tengah perkembangan kota.






















































