Olahraga Bolehkah Berlari Jika Memiliki Penyakit Dalam? Ini Penjelasan Dokter

Bolehkah Berlari Jika Memiliki Penyakit Dalam? Ini Penjelasan Dokter

17
0

Manfaat Lari untuk Penderita Penyakit Dalam

Lari merupakan olahraga yang mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus, sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun, bagi penderita penyakit dalam seperti diabetes, hipertensi, atau jantung, apakah lari tetap aman dilakukan?

Menurut dr. Mustopa, Sp.PD, AIFO-K, FINASIM, seorang dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktik di RS Nirmala Suri Sukoharjo, lari memiliki manfaat besar jika dilakukan dengan tepat dan sesuai kondisi tubuh.

Manfaat Lari untuk Diabetes

Menurut dr. Mustopa, lari sangat bermanfaat bagi pasien diabetes, terutama diabetes tipe 2. Lari dapat meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh. Pada penderita diabetes, sensitivitas insulin menurun, menyebabkan resistensi insulin. Dengan lari, sensitivitas insulin dapat meningkat, sehingga kadar gula darah lebih mudah dikontrol.

Insulin bertugas menangkap makanan yang kita konsumsi. Jika sensitivitas insulin baik, maka kadar gula darah akan lebih stabil. Hal ini sangat penting untuk penderita diabetes.

Manfaat Lari untuk Hipertensi

Bagi penderita hipertensi, aktivitas aerobik seperti lari juga memberikan manfaat. Lari dapat membantu menurunkan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik dan diastolik. Dengan menurunkan tekanan darah, pembuluh darah menjadi lebih stabil, dan risiko komplikasi terkait hipertensi dapat diminimalkan.

Manfaat Lari untuk Penyakit Jantung

Untuk penderita penyakit jantung koroner, lari tetap bisa dilakukan asalkan sesuai dengan kemampuan tubuh. Lari dapat meningkatkan fungsi jantung dan memperbaiki profil lipid atau kolesterol. Dengan peningkatan fungsi jantung dan penurunan risiko aterosklerosis, lari menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah komplikasi serius.

Profil Dokter Spesialis Penyakit Dalam

dr. Mustopa lahir di Surakarta pada 7 Januari 1988. Saat ini, ia menjalani praktek di dua rumah sakit, yaitu:

  • RS Nirmala Suri Sukoharjo
  • RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo

Sebelum menjadi dokter spesialis, dirinya telah menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Berikut riwayat pendidikannya:

  • SD 2 Al-Islam Jamsaren Surakarta
  • SMP Negeri 4 Surakarta
  • SMA Negeri 1 Surakarta
  • S1 dokter di Fakultas Kedokteran UNS
  • S2 pendidikan Dokter spesialis penyakit dalam di fakultas kedokteran UNS

Selain itu, sebagai seorang dokter spesialis, ia telah menyelesaikan dua karya ilmiah yang dipublikasikan:

  • Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) Dibanding Metilprednisolon Terhadap Kadar Antibodi Dsdna Mencit Model Nefritis Lupus dengan Induksi Pristan
  • Efek Antifungi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) terhadap Pertumbuhan Trichophyton Mentagrophytes secara In Fitro.

Tips Aman Lari untuk Penderita Penyakit Dalam

dr. Mustopa juga memberikan tips aman lari bagi penderita penyakit dalam. Ia menekankan pentingnya mengetahui kondisi tubuh dan memilih intensitas lari yang sesuai. Selain itu, konsultasi dengan dokter sebelum memulai latihan fisik sangat dianjurkan.

Lari tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung dan paru-paru, tetapi juga membantu mengurangi risiko komplikasi dari penyakit-penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan jantung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini