Ragam Pasar Ngasem, Surga Kuliner Jogja yang Tak Pernah Padam: Antrean Wingko hingga...

Pasar Ngasem, Surga Kuliner Jogja yang Tak Pernah Padam: Antrean Wingko hingga Dawet Legendaris

7
0

Pasar Ngasem, Pusat Kuliner yang Selalu Menarik Perhatian

Pasar Ngasem kembali menunjukkan keistimewaannya sebagai salah satu pusat kuliner paling sibuk dan menggoda di Yogyakarta. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul 09.30, antrean di sejumlah kios masih mengular, menandakan betapa pasar yang berada di kawasan Jeron Beteng Keraton ini tak pernah kehabisan pengunjung yang ingin berburu jajanan.

Memasuki area depan pasar, aroma makanan langsung menyergap. Berjejer pedagang sate koyor, nasi pecel, nasi rames, hingga minuman hangat seperti jahe sereh. Para pemburu sarapan kerap harus rela antre demi mendapatkan sepiring sajian yang sejak lama terkenal murah sekaligus lezat.

“Antrine lumayan, Mas,” kata salah satu pembeli, Sigit, yang mengaku rutin datang sejak beberapa tahun terakhir. Namun bintang utama Pasar Ngasem tetaplah jajanan pasar yang tersohor akan antreannya, Wingko dan Bakpia Ngasem milik Pak Wiwid.

Setiap hari biasa, produksi wingko yang dimasak di tempat bisa mencapai 8.000 hingga 10.000 keping. Angka itu melonjak drastis saat akhir pekan, mencapai 26.000 hingga 30.000 keping. “Kalau weekend istimewa. Bisa puluhan ribu picis,” ujar salah satu penjaga kios.

Penyebab wingko di sini selalu diburu bukan hanya soal rasa, tetapi juga proses memasaknya yang masih menggunakan arang. Menurut pedagang, penggunaan arang menciptakan aroma dan tekstur yang tak bisa disamai gas. “Rasane beda, Mas. Kayak wedang panas yang dimasak pakai arang, wangi dan hangatnya itu lain,” tambahnya.

Berbagai Pilihan Kuliner yang Menggugah Selera

Selain wingko, deretan kuliner lain tak kalah menggoda. Ada apem beras Bu Siti, wingko warna-warni yang diproduksi ratusan keping setiap hari, empal gentong, brongkos koyor, hingga es dawet beras Bu Osin yang menyegarkan. Untuk yang ingin menikmati minuman manis khas Jogja lainnya, Dawet Mbak Ari menjadi pilihan banyak pengunjung.

Jika blusukan lebih dalam, pembeli bisa menemukan kios pecel “maknyus,” jadah tempe, wedang uwuh, hingga jenang Yu Jumilah yang sering habis sebelum pukul 10.30. Di bagian barat pasar, ada warung makan Bu Sirep dan Yu Ira yang selalu ramai oleh warga yang mencari sarapan sayur.

Pasar Ngasem bukan hanya tentang jajanan. Di sisi depan, pengunjung juga dapat menemukan deretan toko aksesoris burung, mulai dari sangkar hingga perlengkapan lainnya, warisan masa ketika pasar ini dikenal sebagai pusat perdagangan unggas.

Suasana yang Ramah dan Hidup

Keistimewaan lain Pasar Ngasem adalah suasananya yang hidup dan ramah bagi semua usia. Pengunjung dapat membawa jajanan mereka untuk dinikmati di area Plaza Ngasem yang teduh, sembari bersantai menikmati hiruk pikuk pasar.

Lokasi Pasar Ngasem berada di Jalan Polowijan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Bagi wisatawan atau perantau yang ingin membawa pulang oleh-oleh, kios wingko dan bakpia menyediakan pemesanan lewat nomor kontak sehingga pelanggan bisa menghindari antre panjang.

Meski begitu, wisatawan tetap diimbau mempertimbangkan daya tahan makanan, karena produk yang baru matang umumnya hanya bertahan sekitar empat hari.

Pengalaman yang Tidak Terlupakan

Dengan segala ragamnya, Pasar Ngasem bukan sekadar tempat belanja, tetapi ruang hidup yang mempertemukan tradisi, kuliner, dan keramaian kota. Satu hal yang pasti: datang ke sini hampir mustahil tanpa pulang dalam keadaan kalap.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini