Ragam Menteri Kominfo: Humas sebagai Pemandu Kebenaran di Tengah Kebisingan Digital

Menteri Kominfo: Humas sebagai Pemandu Kebenaran di Tengah Kebisingan Digital

21
0



Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, menekankan pentingnya kolaborasi antara humas pemerintah sebagai fondasi dalam menjaga kepercayaan publik di tengah derasnya arus informasi digital. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada Malam Anugerah Media Humas (AMH) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), pada Rabu (12/11) malam di Jakarta.

Acara yang mengangkat tema “Kolaborasi Humas, Satu Suara untuk Indonesia Maju” menjadi momentum untuk menyoroti peran humas pemerintah yang kini tidak lagi sekadar pelengkap birokrasi, tetapi menjadi bagian dari denyut nadi pembangunan nasional. Meutya menyebutkan bahwa humas adalah navigator kepercayaan publik dan mercusuar kebenaran di tengah kebisingan informasi. Tugasnya bukan hanya menyebarkan informasi, tetapi membangun narasi yang substansial, kontekstual, dan berdampak.

Meutya juga menyampaikan apresiasi terhadap 8.392 pejabat fungsional pranata humas di seluruh Indonesia yang terus bekerja menjaga kredibilitas pemerintah di mata masyarakat. Menurutnya, konsistensi dan kolaborasi menjadi kunci dalam menjaga tren positif Indeks Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, yang meningkat dari 69,75 pada 2023 menjadi 71,79 pada 2024.

“Kami yakin tren ini akan terus naik. Selama kita konsisten dan berkolaborasi, kita bisa menjadi mercusuar kebenaran yang berdampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menkomdigi juga mengajak seluruh pranata humas untuk memperkuat kolaborasi dalam tiga dimensi utama: vertikal antara pusat dan daerah, horizontal antar instansi, serta kolaborasi dengan ekosistem digital. Meutya menegaskan bahwa kolaborasi tidak bisa hanya simbolik. Ia harus konkret, nyata, dan terstruktur agar pesan pemerintah dapat tersampaikan secara efektif dan menyatukan langkah menuju Indonesia Maju.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Fifi Aleyda Yahya, dalam laporannya menyampaikan bahwa AMH 2025 merupakan ajang ke-18 yang digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras insan humas pemerintah. Tahun ini, 154 instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN/BUMD, dan Perguruan Tinggi Negeri berpartisipasi dalam enam kategori lomba: siaran pers (media online), media sosial, penerbitan media internal, kampanye komunikasi publik, website, dan media audiovisual.

“Anugerah Media Humas menjadi wadah silaturahmi dan jejaring luar biasa bagi para insan humas. Dari 190 instansi yang mendaftar, 154 berhasil lolos verifikasi dan dinilai oleh dewan juri independen dari berbagai media nasional dan akademisi,” jelas Fifi.

Fifi juga menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan profesionalisme di antara insan humas pemerintah. Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari acara ini bukan hanya untuk meraih penghargaan, tetapi untuk memperkuat sinergi komunikasi publik yang efektif, efisien, dan bermakna.

  • Berikut beberapa hal yang menjadi fokus dalam AMH 2025:
  • Meningkatkan kolaborasi antar lembaga pemerintah
  • Memperkuat hubungan antara pusat dan daerah
  • Membangun narasi yang relevan dan bermakna
  • Mengoptimalkan penggunaan media digital dalam komunikasi publik
  • Meningkatkan profesionalisme dan kualitas kerja insan humas

Dengan berbagai inisiatif dan program yang dijalankan, AMH 2025 menjadi wadah strategis untuk memperkuat komunikasi publik dan memastikan bahwa pesan pemerintah dapat tersampaikan secara efektif kepada masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini