Proses Pembangunan Masjid Al Ikhlas PIK Memasuki Tahap Akhir
Pembangunan Masjid Al Ikhlas di kawasan Riverwalk Island PIK kini memasuki tahap akhir. Proyek yang memiliki nilai investasi sekitar Rp45 miliar ini berada di lokasi strategis dan ditargetkan selesai pada awal 2026. Masjid ini akan menjadi salah satu ikon baru di kawasan tersebut, yang terus berkembang sebagai pusat kegiatan masyarakat.
Masjid Al Ikhlas mulai dibangun setelah seremoni peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada 7 Maret 2025. Pada Jumat (14/11/2025), manajemen Agung Sedayu Group (ASG) bersama pengurus masjid menggelar acara doa syukur untuk menandai selesainya pekerjaan struktur utama dan dimulainya tahap penyelesaian akhir. Nama “Al Ikhlas” diberikan oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA.
Prosesi pemasangan keramik lantai dilakukan oleh Dr. Ir. H. Restu Mahesa, M.M, Estate Management Director ASG sekaligus perwakilan pengurus masjid, bersama Ridwan Soemadibrata, Project Director ASG. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Muhammad Nurdin NH, serta pemberian santunan untuk anak yatim secara simbolis.
Desain dan Fasilitas Masjid Al Ikhlas
Masjid Al Ikhlas berdiri di atas lahan sekitar 2.435 m² dengan luas bangunan utama 1.248 m². Dengan konsep Islamic Classical Architecture, bangunan ini memiliki pilar-pilar besar, dua menara, dan ruang utama berbentuk lingkaran dengan kubah besar. Masjid ini diperkirakan mampu menampung hingga 600 jamaah.
Restu Mahesa menyampaikan bahwa masjid ini dipersiapkan sebagai fasilitas ibadah sekaligus ruang kegiatan masyarakat. “Kami berharap masjid ini dapat digunakan secara optimal dan memberi manfaat bagi warga sekitar,” ujarnya.
Perkembangan Kawasan Riverwalk Island PIK
Kawasan Riverwalk Island PIK saat ini berkembang sebagai area dengan fasilitas publik yang lengkap. Selain Masjid Al Ikhlas, di kawasan ini sebelumnya telah hadir rumah ibadah umat Buddha Si Mian Fo, dan ke depan akan dibangun fasilitas ibadah lain untuk masyarakat.
Tantangan dan Harapan
Meski pembangunan sudah memasuki tahap akhir, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah memastikan bahwa semua fasilitas dalam masjid berfungsi dengan baik dan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, pengelola juga harus memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bagi para jamaah.
Selain itu, masjid ini juga akan menjadi tempat bagi berbagai kegiatan sosial dan budaya. Diharapkan, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan masyarakat yang bermanfaat.
Kesimpulan
Dengan selesainya tahap struktur utama, masjid Al Ikhlas semakin mendekati masa penggunaannya. Keberadaannya di kawasan Riverwalk Island PIK akan memberikan dampak positif bagi perkembangan wilayah tersebut. Dengan desain yang indah dan fasilitas yang lengkap, masjid ini diharapkan menjadi tempat yang nyaman bagi para jamaah dan masyarakat sekitar.
