
Proses Pemilihan Pelatih Timnas Indonesia
PSSI masih dalam proses mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia. Saat ini, posisi pelatih masih kosong setelah keputusan PSSI untuk berpisah dengan Patrick Kluivert dan jajaran tim kepelatihannya pada pertengahan Oktober lalu. Hingga kini, PSSI belum berhasil menentukan sosok yang akan mengisi kursi tersebut.
Beberapa nama sudah muncul dalam wacana, mulai dari Timur Kapadze, pelatih yang membawa Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026, hingga Heimir Hallgrimsson, pelatih Timnas Republik Irlandia. Meski begitu, PSSI tetap menjalankan mekanisme yang terstruktur dalam memilih pelatih baru.
Zainudin Amali, Wakil Ketua Umum I PSSI, menjelaskan bahwa proses pencarian pelatih dilakukan dengan melibatkan beberapa pihak. Salah satunya adalah Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Sumardji, serta Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers. Mereka bertugas dalam mencari dan mengumpulkan nama-nama kandidat yang layak.
“Nah, mekanisme yang akan kita jalankan. Begitu ada beberapa calon, tentu kita akan nilai. Ya, konon kabarnya kan Pak Ketua BTN (Badan Tim Nasional) sama Direktur Teknik yang ditugaskan untuk pencarian,” ujar Zainudin Amali.
Ia juga menambahkan bahwa PSSI akan meminta Sumardji untuk menyampaikan nama-nama yang telah dijaring. Setelah itu, PSSI akan melakukan evaluasi dan memutuskan siapa yang layak menjadi pelatih.
Mekanisme yang Diterapkan
PSSI pernah menggunakan mekanisme serupa saat memilih Shin Tae-yong dan Luis Milla sebagai pelatih Timnas Indonesia sebelumnya. Cara yang digunakan adalah dengan mengundang para kandidat untuk mempresentasikan rencana dan program mereka kepada Anggota Komite Exco PSSI.
“Ada mekanisme yang bagus yang kita pernah jalankan saat menentukan Shin Tae-yong (STY) dulu. Ya, ada aspirasi, ada dua waktu itu, ada STY, ada Luis Milla,” kata Zainudin.
Setelah presentasi, Exco PSSI akan membuat keputusan akhir. Proses ini dianggap efektif karena memberikan transparansi dalam pengambilan keputusan.
“Nah, kemudian dua-duanya ini secara bergantian diminta untuk memaparkan di depannya Exco. Akhirnya, waktu itu zaman Pak Iwan Bule (Mochamad Iriawan), Exco memutuskan, oke, kita putuskan STY,” tambahnya.
Keuntungan Mekanisme Ini
Menurut Zainudin, cara ini sangat penting karena memastikan semua anggota Exco terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini juga memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar didasarkan pada penilaian objektif.
“Nah, untuk yang ini saya kira kita akan lakukan proses seperti itu. Sehingga semuanya menjadi transparan. Dan kita tahu tentang pilihan kita itu. Dan semua Exco terinformasikan. Jadi kalau sudah ada satu-dua nama pun pasti segera diinformasikan,” tegasnya.
Dengan mekanisme ini, PSSI berharap bisa menemukan pelatih yang tepat dan mampu membawa Timnas Indonesia menuju prestasi yang lebih baik. Proses ini juga diharapkan bisa memberikan kepercayaan kepada seluruh pemangku kepentingan olahraga di Indonesia.





















































