
Australia Menyambut Baik Kebijakan Pemangkasan Tarif Impor Pangan oleh Presiden AS
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, baru-baru ini mengeluarkan kebijakan untuk memangkas tarif impor pada berbagai produk pangan, termasuk daging sapi. Keputusan ini mendapat respons positif dari pihak Australia, khususnya dari Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong.
Menlu Australia menyampaikan bahwa kebijakan ini menjadi angin segar bagi produsen daging sapi negaranya. “Kami menyambut baik pencabutan tarif ini. Ini hal yang baik bagi produsen daging sapi Australia,” ujar Penny dalam pernyataannya yang dikutip Reuters, Minggu (16/11/2025).
Australia tercatat sebagai pengekspor daging merah terbesar ke AS pada tahun 2024. Selain itu, negara tersebut juga menawarkan harga yang lebih rendah dan potongan daging tanpa lemak yang tidak tersedia di pasar AS. Sejak tahun 1990, Australia telah mengirimkan antara 150.000 hingga 400.000 ton daging sapi setiap tahunnya ke AS, dengan tujuan memenuhi permintaan restoran di negeri paman Sam.
Selain masalah daging sapi, Penny Wong juga berharap agar Presiden Trump dapat mencabut tarif sebesar 50% pada impor baja dan aluminium dari Australia. “Kami akan terus memperjuangkan posisi kami,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan perintah untuk memangkas tarif impor pada daging sapi, tomat, kopi, dan pisang, Jumat (14/11/2025). Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menurunkan biaya bahan pangan, mengingat pemerintah menghadapi tekanan dari para pemilih untuk menurunkan harga barang kebutuhan sehari-hari.
Pengecualian tarif ini akan mengurangi pungutan perdagangan atas komoditas-komoditas tersebut. Menurut Gedung Putih, komoditas-komoditas ini tidak dapat diproduksi di AS dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan domestik.
Beberapa produk pangan lainnya juga termasuk dalam daftar pembebasan tarif, seperti kelapa, kacang-kacangan, alpukat, dan nanas. Pembebasan tarif ini berlaku surut dan akan berlaku efektif pada pukul 12:01 pagi waktu New York pada 13 November 2025.
Dampak Kebijakan Tarif Impor terhadap Perdagangan Internasional
Keputusan Presiden Trump untuk memangkas tarif impor memiliki dampak signifikan terhadap hubungan dagang antara AS dan negara-negara mitra dagangnya. Salah satunya adalah Australia, yang selama ini menjadi salah satu pasar utama untuk produk-produk pertanian dan peternakan.
Dengan adanya pembebasan tarif, produsen daging sapi Australia dapat menawarkan produk mereka dengan harga yang lebih kompetitif di pasar AS. Hal ini tentu memberikan peluang besar bagi ekspor Australia, terutama karena permintaan pasar AS terhadap daging sapi tetap tinggi.
Selain itu, kebijakan ini juga menunjukkan bahwa pemerintah AS mulai mempertimbangkan kembali kebijakan proteksionis yang sebelumnya diterapkan. Dengan menurunkan tarif impor, pemerintah berusaha memenuhi harapan masyarakat terhadap harga barang yang lebih terjangkau.
Namun, kebijakan ini juga bisa memicu reaksi dari sektor industri dalam negeri AS yang khawatir akan persaingan yang lebih ketat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah AS untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan produsen lokal.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meskipun kebijakan ini memberikan peluang bagi ekspor Australia, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Misalnya, fluktuasi harga komoditas global dan perubahan kebijakan perdagangan internasional dapat memengaruhi stabilitas pasokan dan permintaan.
Di sisi lain, kebijakan ini juga membuka peluang bagi negara-negara lain untuk meningkatkan kerja sama dagang dengan AS. Dengan tarif yang lebih rendah, negara-negara lain dapat memperkuat hubungan dagang mereka dengan AS, terutama dalam sektor pertanian dan perikanan.
Oleh karena itu, penting bagi negara-negara mitra dagang untuk terus memperkuat hubungan bilateral dan memastikan bahwa kebijakan perdagangan yang diambil oleh AS dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Kesimpulan
Kebijakan pemangkasan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump merupakan langkah penting dalam upaya menurunkan biaya bahan pangan dan meningkatkan akses pasar bagi produsen luar negeri. Australia, sebagai salah satu mitra dagang utama AS, mendapat manfaat signifikan dari kebijakan ini, terutama dalam sektor daging sapi.
Namun, kebijakan ini juga membawa tantangan, termasuk persaingan yang lebih ketat di pasar AS dan perubahan kebijakan perdagangan internasional. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi yang baik antara pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan bahwa manfaat dari kebijakan ini dapat dinikmati secara optimal.





















































