Olahraga Kisah Tragis Mohammed Rashid, Mantan Bintang Persebaya yang Hilang di Liga India

Kisah Tragis Mohammed Rashid, Mantan Bintang Persebaya yang Hilang di Liga India

5
0

Nasib Tragis Mohammed Rashid di Liga India



Mohammed Rashid, mantan gelandang andalan Persebaya Surabaya dan Persib Bandung, kini menghadapi nasib yang sangat mengecewakan. Setelah meninggalkan Indonesia dengan harapan bisa meniti karier lebih tinggi di luar negeri, kini perjalanan pemain asal Palestina itu justru menemui jalan buntu di Liga India.

Rashid resmi bergabung dengan East Bengal FC pada 18 Juli lalu dengan penuh optimisme. Klub legendaris India itu dianggap sebagai batu loncatan bagi Rashid untuk membuktikan kualitasnya di level Asia. Namun, harapan tersebut berubah menjadi kekecewaan mendalam. Liga Super India musim 2025/2026 belum juga dimulai hingga pertengahan November, membuat Rashid dan ratusan pemain lainnya terkatung-katung tanpa kejelasan.

Awalnya, kompetisi kasta tertinggi sepak bola India itu dijadwalkan bergulir pada Oktober 2025. Namun, rencana itu terus diundur dan diproyeksikan baru dimulai pada Desember mendatang, lalu berakhir pada Mei tahun depan. Penundaan ini disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, penyelenggara ingin menyesuaikan jadwal liga dengan kalender Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Kedua, ada masalah pelik dalam kontrak komersial antara pihak penyelenggara Football Sports Development Limited (FSDL) dengan Federasi Sepak Bola India (AIFF).

FSDL memiliki kontrak penyelenggaraan liga hingga Desember 2025, namun hingga kini belum ada kepastian soal perpanjangan kerja sama tersebut. Kondisi ini membuat situasi kompetisi menjadi menggantung. Klub dan pemain pun tidak bisa berbuat banyak selain menunggu keputusan dari federasi.

Pernyataan Kekesalan Rashid

Mohammed Rashid menjadi salah satu pemain yang paling vokal menyoroti situasi ini. Melalui akun Instagram pribadinya, pemain berusia 30 tahun itu mencurahkan isi hatinya yang penuh kekecewaan dan frustrasi. Dalam unggahannya, Rashid menulis pesan terbuka mewakili keresahan para pemain Liga Super India. Ia berharap pihak-pihak terkait segera mengambil langkah konkret agar kompetisi bisa dimulai sesegera mungkin.

“Kami, para pesepak bola profesional di Liga Super India, bersatu untuk menyampaikan permohonan. Sederhananya, kami ingin bermain, dan sekarang juga,” tulis Rashid dalam pernyataannya. Ia menggambarkan kondisi batin para pemain yang kini di ambang keputusasaan. Mereka kehilangan gairah dan motivasi karena tidak bisa bermain di lapangan seperti biasanya.

“Kemarahan, frustrasi, dan kesedihan kini tergantikan oleh keputusasaan untuk memainkan olahraga yang kami cintai. Kami ingin tampil di depan keluarga, penggemar, dan semua orang yang berarti bagi kami,” lanjut Rashid. Ungkapan itu menggambarkan betapa dalam rasa kecewa Rashid terhadap situasi yang terjadi di India. Ia tak hanya bicara untuk dirinya, tapi juga untuk seluruh pemain yang senasib.

Lebih lanjut, Rashid menyerukan agar federasi dan pihak penyelenggara segera menemukan solusi terbaik. Menurutnya, India membutuhkan sepak bola kompetitif sekarang lebih dari sebelumnya. Ia menegaskan para pemain tetap menjaga profesionalisme meski tak memiliki kejelasan jadwal. Mereka tetap berlatih, mempersiapkan diri, dan menunggu kabar baik kapan pun diberikan kesempatan untuk kembali ke lapangan.

“Bagi kami, kami tetap berkomitmen dan profesional. Yang kami minta hanyalah sedikit cahaya di ujung terowongan panjang ini,” tulisnya penuh haru. Ungkapan itu menjadi simbol keputusasaan yang mewakili banyak pemain asing dan lokal di Liga India. Tanpa kepastian jadwal, kontrak, dan gaji, situasi ini mulai berdampak pada kondisi mental para pemain.

Kehidupan Rashid di Indonesia

Bagi Rashid, keadaan ini terasa makin ironis. Setelah tampil impresif di Indonesia bersama Persib dan Persebaya Surabaya, ia memilih India demi tantangan baru, tapi justru terjebak dalam ketidakpastian. Saat bersama Persib, Rashid dikenal sebagai gelandang petarung dengan determinasi tinggi. Ia mencetak beberapa gol penting dan mendapat tempat di hati Bobotoh karena semangatnya di lapangan.

Setelah itu, ia melanjutkan karier di Persebaya Surabaya dan tetap menunjukkan kualitas yang sama. Dengan pengalaman tersebut, banyak yang menilai langkahnya ke India merupakan keputusan berani untuk menapaki level yang lebih tinggi. Sayangnya, nasib berkata lain. Bukannya tampil gemilang di panggung baru, Rashid justru harus menghadapi kekosongan kompetisi yang membuat kariernya stagnan.

Kini, masa depannya di East Bengal FC pun ikut dipertanyakan. Jika Liga Super India terus tertunda, bukan tidak mungkin kontrak para pemain termasuk Rashid akan dievaluasi ulang. Kisah Mohammed Rashid menjadi potret getir karier seorang pesepak bola profesional yang terjebak dalam ketidakpastian sistem sepak bola. Dari lapangan hijau yang riuh di Bandung dan Surabaya, kini ia menatap masa depan yang kabur di India.

Satu hal yang pasti, Rashid hanya ingin bermain sepak bola lagi. Ia menanti waktu di mana peluit pertama musim baru Liga India benar-benar ditiup, agar mimpi yang sempat tergantung bisa kembali menyala.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini