Olahraga FIFA Tambahkan Jeda 72 Jam Antarlaga untuk Kesehatan dan Performa Pemain

FIFA Tambahkan Jeda 72 Jam Antarlaga untuk Kesehatan dan Performa Pemain

6
0

Aturan Baru FIFA: Jeda Minimal 72 Jam Antarpertandingan

FIFA dikabarkan sedang menyiapkan aturan baru yang akan mewajibkan jeda minimal 72 jam antara pertandingan untuk melindungi kesejahteraan para pemain sepak bola. Namun, kebijakan ini juga dinilai berpotensi mengganggu jadwal kompetisi klub-klub besar Eropa, terutama di Premier League.

Aturan ini merupakan hasil dari pengkajian proposal yang menginginkan jadwal pertandingan tidak terlalu padat, terutama dalam waktu kurang dari tiga hari. Langkah ini dilakukan karena meningkatnya kekhawatiran terhadap beban fisik dan mental yang dialami oleh para pemain akibat jadwal yang terlalu padat.

Dalam laporan yang diterbitkan oleh Daily Mail (10/11), ide jeda 72 jam ini muncul setelah FIFA melakukan pertemuan dengan 30 serikat pemain di Maroko. Sayangnya, organisasi global pemain profesional, FIFPRO, tidak termasuk dalam daftar peserta pertemuan tersebut. Hal ini memicu kritik dari FIFPRO yang menuduh FIFA mempromosikan serikat palsu dalam pembahasan kebijakan tersebut.

FIFA sendiri menegaskan bahwa ide pemberian jeda tiga hari antarlaga masih akan dipertimbangkan lebih lanjut. Keputusan akhir tidak dapat diambil sepihak tanpa persetujuan pihak-pihak terkait. Jika disetujui, perubahan ini hanya akan diberlakukan pada kalender pertandingan internasional tahun 2031.

Keluhan Klub Premier League

Dalam laporan Daily Mail, beberapa klub Premier League seperti Crystal Palace, Arsenal, Manchester United, Chelsea, dan Manchester City kerap mengeluhkan jadwal yang terlalu padat. Misalnya, pada musim lalu Manchester United harus menjalani 46 pertandingan tanpa jeda tiga hari. Sementara itu, Chelsea hanya memiliki 62 jam istirahat antara laga melawan Djurgardens dan Newcastle United.

Beban serupa juga pernah dirasakan oleh Manchester City pada musim 2019-2020 yang hanya memiliki 46 jam jeda pertandingan selama periode Natal. Saat itu, manajer Liverpool Jurgen Klopp bahkan menyebut jadwal seperti itu sebagai sebuah tindak kejahatan terhadap pemain.

Dana Bantuan untuk Pemain

Selain itu, FIFA juga tengah menyiapkan dana bantuan sebesar 20 juta dolar AS (sekitar Rp 334 miliar) untuk membantu para pemain yang tidak menerima gaji penuh dari klub-klub yang mengalami masalah finansial. Dana ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada pemain yang terkena dampak dari situasi ekonomi klub yang tidak stabil.

Tantangan dan Perdebatan

Penerapan aturan jeda 72 jam antarpertandingan tentu saja akan menjadi tantangan bagi klub-klub besar yang biasanya menghadapi jadwal kompetisi yang sangat padat. Meski tujuannya baik, yaitu melindungi kesejahteraan pemain, namun perlu adanya keseimbangan antara kepentingan pemain dan kebutuhan kompetisi.

Beberapa pihak mengkhawatirkan jika aturan ini diterapkan, maka jadwal kompetisi akan menjadi lebih tidak teratur. Namun, ada juga yang mendukung langkah ini karena dianggap penting untuk menjaga kesehatan dan performa pemain dalam jangka panjang.

Kesimpulan

FIFA terus berupaya mencari solusi yang seimbang antara kepentingan pemain dan kompetisi. Aturan jeda 72 jam antarpertandingan adalah salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan. Meski masih dalam tahap evaluasi, kebijakan ini menunjukkan komitmen FIFA untuk melindungi kesejahteraan para pemain sepak bola.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini