
Penjelasan Ilmuwan tentang Perubahan Warna Komet 3I/ATLAS
Beberapa ilmuwan telah menyangkal laporan yang menyebutkan bahwa komet antarbintang 3I/ATLAS mengalami perubahan warna beberapa kali. Qicheng Zhang, peneliti pascadoktoral di Lowell Observatory Arizona, Amerika Serikat, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa koma gas komet tersebut berubah warna. Hal ini disampaikan dalam sebuah wawancara dengan laporan Space pada 8 November 2025.
Komet 3I/ATLAS menjadi perhatian publik setelah disebut-sebut mengalami perubahan warna saat melintasi tata surya. Sebagai pengunjung antarbintang ketiga yang pernah tercatat, komet ini mengejutkan astronom dengan perilakunya yang tidak biasa. Pertama kali ditemukan pada Juli lalu, komet ini melintas paling dekat dengan matahari pada 30 Oktober lalu. Tiga wahana antariksa yang menghadap matahari menangkap citra 3I/ATLAS ketika melewati bintang itu. Hasilnya menunjukkan bahwa komet mengalami peningkatan kecerahan yang cepat, melebihi komet lain pada jarak serupa dari matahari.
Dalam laporan hasil studi pra-cetak yang diunggah ke jurnal arXiv, ilmuwan mencatat bahwa data baru menunjukkan komet tampak “jauh lebih biru dibanding matahari,” berbeda dengan pengamatan sebelumnya yang memperlihatkan debu komet berwarna merah. Temuan ini membuat narasi bahwa 3I/ATLAS telah “berubah warna” beberapa kali karena alasan misterius.
Namun Zhang menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Ia menjelaskan bahwa hasil penelitian hanya menunjukkan bahwa koma gas kemungkinan masih ada dan berkontribusi besar terhadap kecerahan keseluruhan. Komet sering dijuluki “bola salju kotor” karena intinya terdiri dari es yang mengandung batuan dan debu. Saat mendekati matahari, gas beku tersebut menguap dan membentuk selubung terang atau koma yang membuat komet tampak kabur. Koma juga bisa membentuk ekor bercahaya akibat dorongan angin matahari.
Menurut Zhang, secara teknis komet 3I/ATLAS hanya tampak “berubah warna” satu kali, yaitu ketika koma gasnya menjadi terang akibat pemanasan oleh matahari pada awal tahun ini. Ia menambahkan bahwa kondisinya masih sama hingga sekarang (hanya lebih terang). Kabar berubah warna kembali itu sebenarnya sudah mulai terlihat sejak awal September, saat foto-foto dari astronom amatir menunjukkan koma gas komet berwarna biru kehijauan. Laporan Live Science menyebutkan bahwa pengamatan terbaru menunjukkan adanya semburat kebiruan pada permukaan komet 3I/ATLAS.
Sejak ditemukan, 3I/ATLAS menjadi bahan spekulasi liar, termasuk ukurannya yang besar dan teori konspirasi yang menyebut komet ini sebagai pesawat luar angkasa alien. Namun para ilmuwan menilai bahwa tanpa sensasi sekalipun, objek ini tetap menarik karena memberikan gambaran langka tentang kondisi di luar tata surya.
Fakta-Fakta Penting tentang Komet 3I/ATLAS
- Pertama Ditemukan: Komet 3I/ATLAS pertama kali ditemukan pada Juli lalu.
- Waktu Terdekat dengan Matahari: Komet ini melintas paling dekat dengan matahari pada 30 Oktober lalu.
- Pengamatan oleh Wahana Antariksa: Tiga wahana antariksa yang menghadap matahari menangkap citra 3I/ATLAS ketika melewati bintang itu.
- Perubahan Kecerahan: Hasil pengamatan menunjukkan bahwa komet mengalami peningkatan kecerahan yang cepat.
- Warna Koma Gas: Data baru menunjukkan bahwa komet tampak “jauh lebih biru dibanding matahari.”
- Penjelasan Ilmuwan: Qicheng Zhang menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa koma gas komet berubah warna.
Mekanisme Pembentukan Koma dan Ekor Komet
- Struktur Komet: Komet sering dijuluki “bola salju kotor” karena intinya terdiri dari es yang mengandung batuan dan debu.
- Proses Pemanasan: Saat mendekati matahari, gas beku tersebut menguap dan membentuk selubung terang atau koma.
- Efek Angin Matahari: Koma juga bisa membentuk ekor bercahaya akibat dorongan angin matahari.
Spekulasi dan Teori Konspirasi
- Ukuran Besar: Banyak orang berspekulasi tentang ukuran komet yang besar.
- Teori Konspirasi: Beberapa menyebut komet ini sebagai pesawat luar angkasa alien.
- Penilaian Ilmuwan: Meskipun ada spekulasi, ilmuwan tetap menilai komet ini menarik karena memberikan informasi langka tentang kondisi luar tata surya.




















































