Ragam Cuaca Jakarta Hari Ini: Awan Tebal Masih Mendominasi

Cuaca Jakarta Hari Ini: Awan Tebal Masih Mendominasi

12
0

Prakiraan Cuaca Jakarta dan Sekitarnya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan prakiraan bahwa Jakarta dan sekitarnya berpotensi diguyur hujan pada pagi hari ini dan sore nanti, 9 November 2025. Peringatan dini hujan yang bisa disertai petir dan angin kencang diberlakukan untuk sebagian wilayah seperti Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, serta Kabupaten dan Kota Bogor.

Dengan kelembapan udara berkisar antara 68 hingga 98 persen, cuaca di Jakarta dan sekitarnya cenderung berawan tebal hingga hujan sepanjang hari. Berdasarkan prakiraan cuaca 24 jam BMKG, hingga menjelang siang pukul 14 WIB, cuaca masih berawan tebal dengan potensi hujan ringan di sebagian wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Kota Tangerang Selatan.

Prakiraan serupa juga berlaku untuk Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor, serta Kabupaten dan Kota Bekasi. Menjelang pukul 19 WIB, hujan dengan intensitas ringan berpeluang turun di sebagian besar wilayah Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, hingga Kabupaten dan Kota Bogor.

Suhu udara di wilayah Jadetabek mencapai 24-30 derajat Celsius, sedangkan suhu di Kota dan Kabupaten Bogor lebih rendah, yaitu 20-28 derajat Celsius.

Cuaca Berawan Tebal Dominan

Beberapa hari terakhir ini, cuaca berawan tebal mendominasi hari-hari di Jakarta dan sekitarnya. Banyak wilayah kembali merasakan hawa panas karena cuaca berawal tebal itu tidak disertai hujan. Hanya tiupan angin kencang yang terjadi.

Berdasarkan Prospek Cuaca Mingguan yang dirilis BMKG pada 6 November lalu, potensi pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah Indonesia masih signifikan selama sepekan ke depannya.

Penyebab Potensi Hujan

Beberapa faktor menyebabkan peningkatan potensi hujan. Salah satunya adalah pemanasan perairan Samudra Hindia bagian timur, dekat wilayah Indonesia. Hal ini meningkatkan aliran uap air dari Samudra Hindia ke Indonesia bagian barat, sehingga mendukung pembentukan awan hujan di wilayah tersebut.

Selain itu, fenomena La Nina lemah mengindikasikan adanya peningkatan pasokan uap air dari Samudra Pasifik menuju Indonesia. Ada juga faktor aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuator Rossby dan Kelvin, serta Siklon Tropis Fung-Wong di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina.

Sirkulasi Siklonik di Wilayah Perairan

Terdapat juga sirkulasi siklonik di wilayah perairan barat daya Banten, barat Bengkulu, dan Maluku bagian selatan. Sirkulasi Siklonik ini terpantau membentuk daerah konvergensi dan konfluensi di beberapa wilayah, termasuk:

  • Perairan Barat Sumatra Barat hingga Lampung
  • Di Selat Sunda
  • Di perairan selatan Banten
  • Di Laut Arafuru
  • Di Laut Aru
  • Di pulau Maluku

Faktor-faktor ini berkontribusi pada kondisi cuaca yang dinamis dan berpotensi memicu hujan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jakarta dan sekitarnya. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memperhatikan informasi cuaca terkini agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini