Ragam Heboh 3I/ATLAS, Ini Fakta ‘Alien’ Menurut Sains dan Ulama

Heboh 3I/ATLAS, Ini Fakta ‘Alien’ Menurut Sains dan Ulama

8
0

Perjalanan Ilmu Pengetahuan dan Pandangan Islam terhadap Kehidupan di Luar Bumi

Kehadiran benda antarbintang 3I/ATLAS telah menjadi perhatian besar bagi komunitas astronomi dunia. Benda langit ini, yang menyerupai komet namun memiliki ciri-ciri yang berbeda dari yang biasanya kita kenal, memicu berbagai teori tentang asal usulnya. Beberapa ilmuwan mengusulkan bahwa 3I/ATLAS bisa jadi merupakan wahana dari peradaban luar angkasa. Namun, hingga saat ini, masih banyak misteri yang belum terpecahkan mengenai objek tersebut.

Setelah melewati titik terdekatnya ke Matahari, 3I/ATLAS akan meninggalkan Tata Surya. Para ilmuwan terus melakukan penelitian untuk memahami sifat dan struktur benda tersebut. Dalam konteks ini, pendapat dari seorang profesor Harvard, Avi Loeb, menyatakan kemungkinan bahwa 3I/ATLAS adalah wahana pengawas yang dikirim oleh peradaban lain.

Pandangan Islam terhadap kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi tidak sepenuhnya sama dengan konsep dalam film-film Hollywood. Keberadaan makhluk hidup di luar Bumi tidak selalu berarti makhluk mengerikan seperti yang digambarkan dalam film. Sebaliknya, Islam mengakui keberadaan makhluk-makhluk yang berada di langit dan bumi, sesuai dengan ayat-ayat Alquran.

Exoplanet dan Potensi Kehidupan di Luar Bumi

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah exoplanet yang terdeteksi telah meningkat secara signifikan. Menurut data NASA, hingga saat ini, telah ditemukan lebih dari 6.000 exoplanet. Selain itu, terdapat lebih dari 8.000 kandidat planet yang sedang menunggu konfirmasi. Dari jumlah tersebut, sekitar 60 exoplanet diperkirakan memiliki kondisi yang mirip dengan Bumi dan potensial untuk mendukung kehidupan.

Para ilmuwan menentukan apakah sebuah planet layak huni dengan melihat ukuran, jenis permukaan, serta posisinya dalam zona “Goldilocks” — wilayah di mana air dapat berada dalam bentuk cair. Zona ini sangat penting karena air adalah elemen kunci bagi kehidupan seperti yang kita kenal. Teknologi teleskop semakin berkembang, sehingga faktor-faktor tambahan seperti komposisi atmosfer dan aktivitas bintang induk juga diperhitungkan dalam penilaian.

Beberapa exoplanet yang menarik perhatian ilmuwan antara lain Gliese 667Cc, Kepler-22b, Kepler-69c, dan Kepler-452b. Planet-planet ini berada pada jarak yang relatif dekat dengan Bumi dan memiliki karakteristik yang menjanjikan. Selain itu, ada tiga exoplanet yang sangat mirip dengan Bumi: Kepler-1649c, Proxima Centauri b, dan TRAPPIST-1. Meskipun mereka berada dalam zona layak huni, kondisi lingkungan di sekitar bintang induknya bisa sangat ekstrem.

Pandangan Ilmuwan Indonesia tentang Kehidupan di Luar Bumi

Dr Taufiq Hidayat, guru besar studi Astronomi di Institut Teknologi Bandung (ITB), menjelaskan bahwa terdapat dua garis pemikiran utama dalam ilmu astronomi mengenai kehidupan di luar Bumi. Salah satu mazhab optimistis percaya bahwa alam semesta begitu luas hingga kemungkinan adanya kehidupan di planet lain sangat tinggi. Sebaliknya, mazhab pesimistis menganggap bahwa kondisi Bumi sangat spesifik dan sulit untuk direplikasi di tempat lain.

Menurut Dr Taufiq, kemungkinan kehidupan cerdas di luar Bumi tidak terlalu melimpah, meski ada kemungkinan adanya organisme sederhana. Ia juga menyatakan bahwa pertemuan antara kehidupan cerdas di luar Bumi dengan manusia sangat kecil, meskipun dalam fiksi ilmiah sering digambarkan demikian.

Pandangan Islam terhadap Kehidupan di Luar Bumi

Dalam pandangan Islam, keberadaan makhluk hidup di luar Bumi bukanlah hal yang asing. Kitab-kitab klasik seperti Aja’ib Almakhluqat wa Gharaib Almawjudat karya Zakariya Alqazwini menyebutkan adanya makhluk dari planet lain. Selain itu, beberapa ayat Alquran juga mengisyaratkan keberadaan makhluk hidup di langit.

Ayat ke-29 Surat Assyura menyatakan, “Di antara tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya.” Tafsir dari Ahmad Hassan, salah satu ulama Indonesia, menjelaskan bahwa makhluk-makhluk tersebut bisa saja ada di langit-langit atau bintang-bintang.

Selain itu, dalam buku Tahfim ul Quran, Abul Ala Al Maududi menyatakan bahwa Allah menciptakan bumi-bumi lain yang dihuni oleh makhluk berakal seperti manusia. Ia juga merujuk pada kutipan Ibnu Abbas yang menyebutkan bahwa setiap bumi memiliki rasul dan makhluk serupa dengan manusia di Bumi.

Pendapat Ulama dan Ahli Tafsir

Dr Akhsin Shakho Muhammad, seorang pakar Ilmu Alquran, menegaskan bahwa Alquran mengindikasikan keberadaan makhluk hidup di ‘langit’. Kata dabbatun dalam surat Assyura ayat 29 merujuk pada makhluk hidup yang bergerak. Secara umum, samawati bisa diartikan sebagai bintang-bintang atau wilayah di atas bumi.

Prof Quraish Shihab, penulis Tafsir Almisbah, mengiyakan pendapat tersebut. Menurutnya, Alquran menyebutkan makhluk-makhluk yang tersebar di langit dan bumi dengan bahasa maa fil samawati wa ma fil ardh. Makhluk-makhluk tersebut bisa berupa malaikat, jin, atau makhluk lain yang belum diketahui bentuknya.



Komet antarbintang 3I/ATLAS tertangkap sedang melintasi tata surya pada 27 Agustus 2025 oleh teleskop Gemini South di Chili. – (International Gemini Observatory/NOIRLab)



Ilustrasi planet-planet di luar Tata Surya yang ditemukan sejauh ini. – (NASA’s Goddard Space Flight Center)



Teleskop Ruang Angkasa Hubble berhasil menangkap penampakan gugus bola yang berlokasi di galaksi satelit dari Bima Sakti, yaitu Awan Magellan Besar atau Large Magellanic Cloud (LMC). – (WSA Hubble)



Video UFO yang dirilis Pentagon pada 2022 lalu.



Ilustrasi di kitab Ajaib Almakhluqat wa Gharaib Almawjudat karya al-Qazwini – (Smithsonian Museum)



Sayyid Abu Ala Al-Maududi. – (dok Indonesiadiscover.com)



Pakar tafsir Alquran KH Quraish Shihab. – (Indonesiadiscover.com/Yasin Habibi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini