Ragam Rapper Rod Wave Ditangkap Saat Pengumuman Nominasi Grammy

Rapper Rod Wave Ditangkap Saat Pengumuman Nominasi Grammy

6
0

Penangkapan Rod Wave yang Mengundang Perhatian

Rapper asal Amerika Serikat, Rod Wave, kembali menjadi sorotan setelah ditangkap oleh pihak berwajib. Kejadian ini terjadi pada hari yang sama ketika ia menerima nominasi Grammy pertamanya, menciptakan kontras yang menarik antara pencapaian karier dan masalah hukum yang dihadapinya.

Penangkapan dan Dakwaan

Rod Wave, yang memiliki nama asli Rodarius Green, ditangkap oleh Departemen Kepolisian Atlanta (APD) pada Jumat, 7 November 2025, di Fulton County, Georgia. Dari catatan publik, rapper berusia 27 tahun ini menghadapi empat dakwaan, termasuk kepemilikan senjata api atau pisau selama melakukan atau mencoba melakukan kejahatan berat, mengemudi ugal-ugalan, serta dua dakwaan terkait kepemilikan zat terkontrol. Ia kemudian dibebaskan pada hari berikutnya, Sabtu, 8 November 2025.

Pengacaranya, Drew Findling bersama Marissa Goldberg dan Zack Findling, menyampaikan bahwa klien mereka “secara tidak adil diprofiling dan ditangkap secara ilegal.” Mereka juga menyoroti bahwa penangkapan dilakukan oleh Unit Penindakan Kejahatan APD yang dikenal memiliki reputasi penggunaan taktik agresif dan pendekatan berbasis kuota jumlah penangkapan, bukan keselamatan publik.

Findling menambahkan bahwa Rod Wave telah menghadiri sidang pertama dan dibebaskan dengan jaminan sebesar 8 ribu dolar Amerika.

Riwayat Kasus Hukum Sebelumnya

Ini bukan pertama kalinya pelantun “Heart on Ice” tersebut tersangkut kasus hukum. Pada September 2021, ia pernah ditangkap atas dakwaan penganiayaan. Selanjutnya pada 2022, ia kembali berurusan dengan hukum di Florida atas kasus pencekikan.

Tahun 2025 menjadi rangkaian panjang konfrontasi hukumnya. Pada Mei, Rod Wave ditangkap atas total 14 dakwaan, termasuk penyerangan berat, konspirasi melakukan tindak kejahatan, hingga merusak properti. Namun tim hukumnya membantah keras tuduhan tersebut, menyatakan bahwa Rod Wave sebenarnya adalah korban dalam insiden itu. “Tidak ada kebenaran dalam tuduhan ini,” ujar para pengacara, yang menegaskan bahwa kasus tersebut akan berakhir menguntungkan bagi klien mereka.

Satu bulan kemudian, ia kembali ditahan atas dakwaan penganiayaan lainnya sebelum penangkapan terbarunya pada November.

Di Tengah Pencapaian Karier

Ironisnya, penangkapan terbaru Rod Wave terjadi hanya beberapa jam setelah pengumuman bahwa ia dinominasikan untuk Grammy pertamanya. Rod Wave masuk dalam kategori Best Song Written for Visual Media melalui lagu “Sinners,” yang menjadi bagian dari soundtrack film Sinners (2025).

Proyek musik tersebut juga bersanding dengan artis lain seperti Brittany Howard dan Miles Caton yang turut dinominasikan untuk lagu dalam film yang sama.

Selain itu, Rod Wave diketahui sedang mempersiapkan tur nasional bertajuk The Redemption Experience Tour, yang direncanakan dimulai pada akhir 2025 dengan penampilan perdana di Los Angeles pada 7 Desember.

Kontras Antara Pencapaian dan Masalah Hukum

Kasus ini memperlihatkan perjalanan karier Rod Wave yang berada dalam titik kontras: di satu sisi ia meraih pencapaian profesional terbesar sejauh ini, sementara di sisi lain kembali menghadapi persoalan hukum yang berulang. Hingga saat ini, pihak APD dan perwakilan resmi Rod Wave belum memberikan komentar lebih lanjut terkait perkembangan kasus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini