Nasional Gubernur Jabar Tindak Lanjuti Kasus Guru SMPN 2 Subang yang Viral

Gubernur Jabar Tindak Lanjuti Kasus Guru SMPN 2 Subang yang Viral

43
0

Kasus Guru Menampar Siswa di Subang, Gubernur Jawa Barat Langsung Turun Tangan

Insiden yang menimpa seorang guru di SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, telah menjadi perhatian publik. Video yang beredar menunjukkan seorang guru memberikan tamparan kepada seorang siswa, yang kemudian memicu reaksi dari orang tua murid. Kejadian ini segera ditangani oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Awal Mula Insiden

Video tersebut awalnya muncul setelah orang tua murid datang ke sekolah untuk mempertanyakan tindakan guru yang dinilai tidak sesuai. Dalam video tersebut, terlihat bagaimana guru tersebut memberi penjelasan bahwa siswa bersangkutan memiliki riwayat pelanggaran yang cukup serius. Beberapa pelanggaran yang disebutkan antara lain merokok di sekolah, berkelahi, mengganggu kelas lain, serta meloncat pagar sekolah.

Menyadari pentingnya kasus ini, Gubernur Dedi Mulyadi langsung bertemu dengan guru dan kepala sekolah di lokasi kejadian. Dia menegaskan bahwa meskipun mendisiplinkan siswa adalah hal yang penting, kekerasan fisik bukanlah solusi utama.

Peran Sekolah dan Orang Tua dalam Pendidikan

Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara sekolah dan keluarga. Ia menjelaskan:

“Tugas guru adalah mendidik siswanya. Kemudian tugas orangtua juga mendidik anaknya. Ketika di sekolah, anak menjadi tanggung jawab guru; ketika di rumah menjadi tanggung jawab orangtua. Dua-duanya harus saling menghargai.”

Ia juga menambahkan bahwa jika guru bersifat agak keras, orang tua juga harus bisa memahami alasan di balik tindakan itu. Namun, guru juga harus menyadari bahwa tidak semua masalah dapat diselesaikan hanya dengan kekerasan.

Penjelasan dari Pihak Sekolah

Pihak sekolah melalui wakil Kepala Sekolah Sarana dan Prasarana mengakui bahwa pelanggaran yang dilakukan siswa memang banyak. Mereka juga menyatakan bahwa metode hukuman yang diberikan guru, termasuk tamparan ringan, dianggap keliru oleh pihak sekolah sendiri.

Menurut informasi yang diperoleh, delapan siswa awalnya tertangkap meloncat pagar sekolah yang baru saja dibangun. Setelah itu, mereka diberi sanksi oleh guru. Meski tujuannya adalah untuk menegaskan disiplin, cara yang digunakan dinilai tidak tepat.

Solusi yang Diusulkan

Gubernur Dedi Mulyadi meminta agar mediasi antara orang tua, guru, dan sekolah segera dilakukan. Tujuannya adalah agar masalah ini tidak berkembang lebih jauh. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya dalam memperkuat komunikasi antara sekolah dan orang tua.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memperkuat sistem pembinaan siswa tanpa menggunakan kekerasan fisik. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan aman bagi seluruh siswa.

Kesimpulan

Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi antara berbagai pihak dalam dunia pendidikan. Dengan memahami peran masing-masing, diharapkan dapat mencegah terulangnya insiden serupa. Selain itu, penggunaan metode hukuman yang lebih manusiawi dan efektif juga menjadi prioritas utama dalam sistem pendidikan saat ini.


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini