Nasional BEM UI Demo di Patung Kuda, Soroti Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

BEM UI Demo di Patung Kuda, Soroti Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

18
0

Unjuk Rasa Mahasiswa UI Peringati Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

JAKARTA, Indonesiadiscover.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) akan menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Senin (20/10/2025). Aksi ini dilakukan untuk memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dalam momen ini, BEM UI menilai bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran belum mampu menunjukkan perubahan yang dijanjikan selama masa kampanye.

Dalam pernyataan sikapnya, BEM UI menyampaikan kekecewaannya terhadap berbagai isu yang masih menjadi masalah dalam pemerintahan saat ini. Mereka menyoroti beberapa aspek penting seperti kebebasan sipil, kondisi ekonomi, serta praktik pemerintahan yang dinilai semakin menjauh dari prinsip demokrasi.

“Hampir satu tahun rakyat hidup di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, tetapi janji perubahan masih jauh dari kenyataan. Kekuasaan dijalankan dengan watak represif, ruang gerak masyarakat sipil dipersempit, dan suara rakyat terus dikriminalisasi,” demikian bunyi pernyataan BEM UI.

Empat Isu Utama yang Disoroti

Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda BEM UI 2025, Bima Surya, menjelaskan bahwa dalam momentum satu tahun pemerintahan ini, mereka mengarahkan kritik pada empat isu utama yang mencerminkan janji politik yang belum terpenuhi. Empat hal tersebut antara lain:

  • Peningkatan harga kebutuhan pokok dan angka pengangguran yang cukup tinggi
  • Menyempitnya ruang kebebasan sipil
  • Kebijakan ekonomi yang berpihak pada oligarki
  • Kegagalan pemerintah memenuhi prinsip demokrasi dan partisipasi rakyat

Menurut Bima, pemerintahan saat ini cenderung bergaya sentralistis dan militeristik. Ia menilai arah kebijakan telah menjauh dari demokrasi yang substansial. Banyak peristiwa selama setahun terakhir yang menunjukkan kecenderungan tersebut.

Delapan Poin Tuntutan Asta Cita Milik Rakyat

Untuk merespons kondisi tersebut, BEM UI menyusun delapan poin tuntutan yang mereka sebut sebagai Asta Cita Milik Rakyat. Gerakan ini disebut sebagai bentuk tandingan terhadap program Asta Cita yang diusung oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

Poin-poin tuntutan ini meliputi berbagai isu penting yang ingin diwujudkan oleh mahasiswa dan masyarakat sipil. Dengan langkah ini, BEM UI berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam evaluasi satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.

Aksi Massa dan Partisipasi Mahasiswa

Aksi massa dimulai pukul 12.00 WIB dengan titik kumpul di Lapangan FISIP UI, Depok. Para peserta kemudian bergerak menuju kawasan Patung Kuda dan Istana Kepresidenan, Jakarta. Narahubung aksi, Faal, menyebut jumlah peserta yang terdata mencapai lebih dari seribu orang.

“Sejauh ini yang terdata sekitar 1.480-an peserta,” ujarnya. Selain mahasiswa UI, aksi ini juga diikuti sejumlah elemen mahasiswa dari kampus lain dan organisasi masyarakat sipil yang turut menyuarakan evaluasi satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.

Harapan dan Tantangan di Masa Depan

Aksi ini menjadi bentuk kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan politik dan sosial di tanah air. Dengan menggelar unjuk rasa, BEM UI ingin menunjukkan bahwa aspirasi rakyat harus didengarkan dan diwujudkan dalam kebijakan pemerintah.

Meskipun ada tantangan dalam menyampaikan aspirasi secara damai, BEM UI tetap berkomitmen untuk terus memberikan kritik yang konstruktif. Dengan demikian, harapan besar dipegang agar pemerintahan Prabowo-Gibran dapat lebih responsif terhadap kebutuhan rakyat dan menjalankan prinsip demokrasi yang sebenarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini