Nasional Rupiah Diperkirakan Lemah Pada Selasa (14/10), Perhatikan Sentimennya

Rupiah Diperkirakan Lemah Pada Selasa (14/10), Perhatikan Sentimennya

12
0

Prediksi Pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah diperkirakan akan kembali mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan hari Selasa, 14 Oktober 2025. Kondisi ini dipengaruhi oleh ketegangan yang terjadi antara AS dan Tiongkok terkait perang tarif. Meskipun ada berbagai indikasi pergerakan pasar, rupiah masih menghadapi tekanan dari situasi geopolitik yang tidak stabil.

Berdasarkan data dari Bloomberg, pada perdagangan kemarin, Senin 13 Oktober 2025, rupiah melemah sebesar 0,02% menjadi Rp 16.573 per dolar AS. Namun, menurut data Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah justru menguat 0,03% ke level Rp 16.580 per dolar AS dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

Faktor Pendorong Pelemahan Rupiah

Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa pergerakan rupiah kemarin dipengaruhi oleh pelemahan indeks dolar AS. Pelemahan tersebut disebabkan oleh ancaman Presiden AS Donald Trump yang menyatakan akan menerapkan tarif 100% terhadap impor dari Tiongkok, serta memperketat kontrol ekspor terhadap teknologi penting.

“Pernyataan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pasar keuangan,” kata Ibrahim saat diwawancarai pada Senin (13/10/2025). Ia menambahkan bahwa meskipun Trump telah memberi peringatan kepada pasar untuk tidak khawatir terhadap Tiongkok, para pedagang tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan kebijakan yang tak terduga dari Gedung Putih.

Respons Tiongkok terhadap Ancaman AS

Tiongkok merespons pernyataan Trump dengan menyatakan bahwa mereka tidak takut terhadap perang dagang dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional mereka. Hal ini menunjukkan bahwa tensi antara kedua negara masih tinggi dan dapat memengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.

Prediksi Pergerakan Rupiah

Menurut Ibrahim, rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif selama perdagangan hari Selasa (14/10/2025). Meski begitu, ia memprediksi bahwa rupiah akan ditutup melemah dengan kisaran harga antara Rp 16.570 hingga Rp 16.620 per dolar AS.

Perkembangan ini menunjukkan bahwa kondisi pasar valuta asing masih sangat rentan terhadap perubahan politik dan ekonomi global. Investor dan pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan terbaru, terutama terkait kebijakan pemerintah AS dan respons Tiongkok terhadap ancaman tersebut.

Dengan situasi yang terus berubah, rupiah akan terus menghadapi tekanan dari berbagai faktor eksternal, termasuk volatilitas pasar global dan ketegangan geopolitik. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam mengelola risiko dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini