
Tren Pembatasan Usia Kendaraan di Negara Maju
Banyak negara maju telah menerapkan aturan batas usia kendaraan bermotor, terutama mobil. Alasan utamanya adalah keamanan. Salah satu negara tetangga Indonesia, Malaysia, juga mulai mengikuti tren pembatasan usia kendaraan tersebut.
Angka 20 tahun sering digunakan sebagai batas aman pemakaian kendaraan karena dianggap telah habis masa produktifnya. Pada usia tersebut, banyak komponen kendaraan perlu diganti, diremajakan, atau bahkan dikuatkan. Meski banyak mobil bisa berjalan dan hidup hingga usia puluhan tahun, pemerintah di negara-negara maju membatasi usia kendaraan karena dianggap lebih relevan.
Alih-alih terus keluar biaya untuk merawat kendaraan lama, lebih baik digunakan untuk membeli yang baru dengan teknologi lebih tinggi dan ramah lingkungan.
Langkah Malaysia dalam Membatasi Usia Kendaraan
Pemerintah Malaysia mulai mengikuti langkah negara-negara maju dengan mengambil langkah tegas terhadap kendaraan tua yang dinilai membahayakan keselamatan di jalan raya. Dalam ‘Budget 2026’ yang diumumkan pada Jumat (10/10) lalu, Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengumumkan program insentif senilai RM 4.000 (sekitar Rp 15 juta) bagi pemilik mobil berusia lebih dari 20 tahun, yang bersedia menukar kendaraannya dengan mobil nasional baru.
Anwar menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dengan produsen mobil nasional. Tujuannya jelas, yaitu mendorong masyarakat menyingkirkan kendaraan berusia tua yang dianggap tidak lagi layak jalan serta berpotensi menimbulkan kecelakaan.
“Tujuan insentif ini adalah mendorong pemilik kendaraan lama untuk melakukan scrap dan membeli mobil nasional baru. Kendaraan yang sudah terlalu tua memiliki risiko lebih tinggi terhadap kecelakaan,” ujar Anwar saat membacakan pidato anggaran di Parlemen, dikutip via The Star.
Manfaat dari Kebijakan Ini
Langkah ini disebut sebagai upaya preventif pemerintah dalam mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas serta memperbaharui komposisi kendaraan di jalan raya yang kini didominasi mobil-mobil tua. Selain meningkatkan keselamatan, kebijakan tersebut juga dinilai dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar, mengurangi emisi karbon, sekaligus mendorong industri otomotif nasional.
Menariknya, kebijakan ini dinilai selaras dengan tren global di negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa yang telah lama menerapkan pembatasan usia kendaraan. Negara-negara tersebut mewajibkan pengujian ketat bagi kendaraan tua, bahkan melarang mobil yang telah melampaui batas usia tertentu untuk beroperasi di jalan umum.
Potensi Regulasi Serupa di Masa Depan
Langkah Malaysia ini pun bisa menjadi tahapan awal menuju regulasi serupa, terutama di tengah meningkatnya perhatian terhadap keselamatan dan isu lingkungan. Kebijakan insentif ini mendapat sambutan positif dari pengamat transportasi dan pelaku industri otomotif, yang menilai bahwa pembaharuan armada kendaraan merupakan strategi penting untuk menuju transportasi yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan.
Berbagai Aspek yang Harus Dipertimbangkan
Kebijakan ini bukan hanya tentang keselamatan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi dan lingkungan. Dengan mengganti kendaraan lama dengan yang baru, masyarakat dapat memperoleh kendaraan yang lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Hal ini juga dapat mendorong permintaan terhadap mobil nasional, sehingga memberikan dorongan pada industri otomotif lokal.
Selain itu, kebijakan ini juga dapat mengurangi beban infrastruktur jalan raya yang semakin terbebani oleh jumlah kendaraan tua yang tidak sesuai standar keselamatan. Dengan demikian, kebijakan ini tidak hanya bermanfaat bagi individu pemilik kendaraan, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kebijakan pembatasan usia kendaraan di Malaysia menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih aman dan berkelanjutan. Dengan adanya insentif, diharapkan masyarakat akan lebih mudah beralih ke kendaraan yang lebih modern dan ramah lingkungan. Langkah ini juga menjadi contoh bagaimana regulasi yang tepat dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.