Jawa Timur – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur memastikan akan segera melakukan komunikasi intensif dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terkait rencana operasional bus Transjatim di wilayah tersebut. Langkah ini ditempuh untuk menyelesaikan persoalan teknis di lapangan, khususnya menyangkut penentuan rute dan integrasi dengan angkutan lokal.
Kepala Dishub Jatim melalui ainur rofiq Kabid Angkutan Jalan menjelaskan, pihaknya sudah lebih dulu berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) serta paguyuban pengemudi di Kota Malang. Hasil pertemuan itu menjadi dasar untuk memperkuat pembahasan bersama Pemkot Malang.
“Dari Batu ke Malang ini sudah banyak yang menunggu. Kemarin kita sudah bertemu dengan ketua Organda dan paguyuban driver di Malang. Selanjutnya, giliran komunikasi resmi dengan Pemkot agar rute bisa segera difinalisasi,” ujarnya.
Rencana operasional Transjatim di Malang sebelumnya menuai perhatian dari berbagai pihak, terutama karena adanya kekhawatiran terkait tumpang tindih trayek dengan angkutan kota (angkot) yang sudah ada. Dishub Jatim menegaskan bahwa tujuan utama Transjatim adalah memberikan layanan transportasi massal yang lebih nyaman, murah, dan terintegrasi, tanpa mematikan angkutan lokal.
Pemprov Jatim sendiri menargetkan layanan Transjatim koridor Malang–Batu dapat terealisasi pada akhir tahun ini. Kehadiran bus dengan sistem tarif flat ini diharapkan bisa mengurangi kepadatan kendaraan pribadi serta menjadi pilihan utama masyarakat dalam mobilitas sehari-hari.
Dishub Jatim menambahkan, komunikasi dengan Pemkot Malang akan difokuskan pada sinkronisasi rute, titik halte, serta pengaturan lalu lintas agar keberadaan Transjatim benar-benar memberi manfaat luas bagi warga.(Puji)



