Nasional Wall Street Volatil, Investor Antisipasi Laporan Ritel dan Kebijakan The Fed

Wall Street Volatil, Investor Antisipasi Laporan Ritel dan Kebijakan The Fed

14
0

Wall Street Ditutup Bervariasi pada Perdagangan Senin

Pada perdagangan Senin (18/8), Indeks Wall Street di Amerika Serikat (AS) ditutup dengan pergerakan yang bervariasi. Hal ini terjadi setelah pekan lalu mencatatkan reli beruntun. Investor tampak bersikap hati-hati menjelang rilis laporan keuangan dari sejumlah peritel besar dan simposium tahunan bank sentral AS di Jackson Hole.

Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan sebesar 34,30 poin atau 0,08% menjadi 44.911,82. Sementara itu, S&P 500 turun tipis sebesar 0,01% menjadi 6.449,15. Nasdaq Composite sedikit menguat sebesar 0,03% menjadi 21.629,77.

Tekanan utama pada pasar berasal dari saham teknologi. Meta Platforms mengalami penurunan sebesar 2,3%, sementara Microsoft melemah sebesar 0,6%. Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor teknologi masih menghadapi tantangan dalam menjaga kinerja positifnya.

Fokus Pada Kinerja Peritel Besar

Fokus pasar pada pekan ini tertuju pada kinerja peritel besar seperti Home Depot, Lowe’s, Walmart, dan Target. Laporan-laporan tersebut akan memberikan gambaran mengenai daya beli konsumen AS. Di sisi lain, kekhawatiran terkait tingginya valuasi, tarif impor, serta melambatnya pasar tenaga kerja AS masih membayangi prospek ekonomi nasional.

Menurut Scott Wren, Senior Global Market Strategist dari Wells Fargo Investment Institute, laporan laba ritel pekan ini kemungkinan akan menunjukkan tekanan dari tarif, inflasi, dan perlambatan ekonomi. Ia menilai bahwa reli saham dalam beberapa pekan terakhir bisa terhenti akibat faktor-faktor tersebut.

Perhatian Terhadap Pidato Ketua The Fed

Investor juga sedang memperhatikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell di KTT Jackson Hole. Pidato ini diharapkan memberikan sinyal mengenai arah kebijakan suku bunga. Berdasarkan alat FedWatch CME, pasar memperkirakan peluang The Fed untuk memangkas suku bunga pada September 2025 mencapai 83%.

Meskipun mengalami penurunan, Wall Street masih mencatatkan performa positif dalam dua pekan terakhir. S&P 500 dan Nasdaq menguat di empat dari lima pekan terakhir. Saat ini, saham-saham berkapitalisasi kecil mencatatkan kinerja yang lebih baik karena adanya ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Tantangan dan Peluang di Pasar Saham

Pergerakan pasar saham AS tetap dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Selain itu, investor tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi secara keseluruhan. Meski ada tekanan, kondisi pasar saat ini menunjukkan bahwa potensi untuk kembali naik tetap ada.

Dalam situasi yang dinamis ini, investor perlu terus memantau berbagai indikator ekonomi dan kebijakan moneter yang dapat memengaruhi kinerja pasar. Dengan begitu, mereka dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat dan strategis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini