Nasional 7 Fakta Serangan Israel ke Qatar: Target Hamas, 6 Korbannya, dan Respons...

7 Fakta Serangan Israel ke Qatar: Target Hamas, 6 Korbannya, dan Respons Global

26
0

Serangan Rudal Israel ke Doha: Kecaman Internasional dan Reaksi Berbagai Pihak

Serangan rudal yang dilakukan oleh Israel terhadap ibu kota Qatar, Doha, pada hari Selasa (9/9/2025) menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak di dunia. Serangan ini diklaim sebagai respons atas tindakan yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan negara Israel.

Lokasi Serangan

Menurut laporan militer Israel, serangan terjadi di kawasan West Bay Lagoon, Doha. Area ini dikenal sebagai pusat kedutaan asing, sekolah internasional, dan kompleks perumahan. Jarak antara kawasan tersebut dengan wilayah Israel mencapai sekitar 1.820 kilometer secara garis lurus. Perjalanan melalui penerbangan komersial dari Bandara Internasional Hamad (DOH) ke Bandara Ben Gurion (TLV) membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 8 jam, tergantung rute dan jumlah transit. Hal ini menunjukkan bahwa operasi seperti ini memerlukan perencanaan strategis dan teknologi canggih.

Target Hamas

Menurut pejabat Hamas, serangan rudal mengarah ke lokasi pertemuan para negosiator gencatan senjata. Dua tokoh senior Hamas, Khalil al-Hayya dan Khaled Meshaal, disebut menjadi target. Mereka berhasil selamat, namun putra al-Hayya, Humam, serta ajudannya tewas dalam serangan tersebut. Tiga pengawal lainnya hilang kontak.

Korban Jiwa

Hamas menyebut total enam orang tewas dalam serangan tersebut. Kementerian Dalam Negeri Qatar mengonfirmasi adanya korban jiwa dari kalangan pejabat keamanan mereka, sementara anggota pasukan lainnya mengalami luka-luka. Identitas korban termasuk:

  • Humam Al-Hayya – Putra dari Khalil al-Hayya
  • Jihad Labad – Ajudan sekaligus direktur kantor Khalil al-Hayya
  • Abdullah Abdul Wahid – Pengawal pribadi
  • Moamen Hassouna – Pengawal pribadi
  • Ahmed Al-Mamluk – Pengawal pribadi
  • Kopral Bader Saad Mohammed Al-Humaidi Al-Dosari – Anggota Pasukan Keamanan Dalam Negeri Qatar (Lekhwiya)

Pernyataan Israel

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan secara mandiri oleh Israel. Ia menyatakan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk menindak tokoh Hamas yang dianggap sebagai ancaman langsung. Netanyahu juga menegaskan bahwa pilot Israel menjalankan misi yang dirancang untuk menargetkan tokoh Hamas dengan presisi. Ia menyatakan bahwa kesempatan operasional yang tersedia mendorong pemerintah Israel untuk mengambil tindakan secara cepat.

Reaksi Qatar

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menyebut serangan ini sebagai “pelanggaran kriminal” terhadap hukum internasional dan ancaman bagi keamanan warga. Qatar menegaskan akan melanjutkan investigasi dan tetap menengahi upaya perdamaian. Amiri Diwan Qatar juga merilis pernyataan resmi yang menyalahkan Israel sepenuhnya atas serangan yang menewaskan enam orang, termasuk seorang petugas keamanan Qatar.

Kondisi Terkini di Doha

Kementerian Dalam Negeri Qatar memastikan situasi sudah terkendali. Kedutaan Besar AS sempat memerintahkan stafnya untuk tetap di rumah, sebelum mencabut perintah tersebut.

Reaksi Dunia

Serangan Israel ke Qatar menuai kecaman internasional. Arab Saudi, Turki, UEA, Iran, dan Pakistan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan. Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan serangan itu sebagai “pelanggaran mencolok”. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut tindakan Israel “tidak dapat diterima”. Inggris memperingatkan risiko eskalasi baru di kawasan. Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mengecam agresi Israel. Jakarta mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan segera dan tegas untuk menghentikan serangan serta memastikan akuntabilitas pihak yang bertanggung jawab.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) menghubungi Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani pada Selasa (9/9/2025), menyusul serangan udara Israel ke ibu kota Doha. Dalam percakapan tersebut, MBS menyampaikan solidaritas penuh negaranya terhadap Qatar dan mengecam keras aksi Israel. Serangan ini terjadi di tengah peran penting Qatar sebagai mediator gencatan senjata Gaza, di mana Israel telah menewaskan lebih dari 64.600 warga sejak Oktober 2023.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini