Nasional Nepal Siap Gelar Pemilu 2026, Sushila Karki Pimpin Pemerintahan Sementara

Nepal Siap Gelar Pemilu 2026, Sushila Karki Pimpin Pemerintahan Sementara

31
0

Pemilu Dini di Nepal Tahun 2026

Nepal telah menetapkan jadwal pemilu dini pada 5 Maret 2026. Keputusan ini diambil setelah parlemen dibubarkan dan Sushila Karki ditunjuk sebagai perdana menteri sementara. Karki, yang pernah menjabat sebagai ketua Mahkamah Agung Nepal, juga dikenal sebagai tokoh antikorupsi yang memiliki reputasi baik di negara tersebut. Ia menjadi perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah Nepal.

Presiden Ramchandra Paudel mengumumkan keputusan ini pada Jumat malam (12/9), beberapa jam setelah menunjuk Karki untuk memimpin pemerintahan transisi. Keputusan ini terjadi di tengah situasi politik yang sedang tidak stabil akibat aksi protes besar-besaran selama seminggu terakhir.

Sebelumnya, kerusuhan dipicu oleh larangan pemerintah terhadap akses media sosial. Namun, situasi cepat berkembang menjadi gerakan yang lebih luas, menentang korupsi dan nepotisme dari para elite politik. Massa yang mayoritas berasal dari generasi muda bahkan membakar gedung parlemen, rumah pejabat tinggi, serta fasilitas publik. Akibatnya, Perdana Menteri KP Sharma Oli harus mengundurkan diri.

Menurut data kepolisian, sebanyak 51 orang tewas sejak awal kerusuhan, termasuk 21 demonstran dan tiga polisi. Lebih dari 12.500 tahanan berhasil kabur dari penjara, sementara sekitar 1.000 lainnya berhasil ditangkap kembali.

Selain masalah politik, kemarahan rakyat juga dipengaruhi kondisi ekonomi. Banyak generasi muda merasa terpinggirkan karena kesulitan mencari pekerjaan, terutama di daerah pedesaan. Situasi ini membuat jutaan warga Nepal memilih bekerja di luar negeri, seperti di Timur Tengah, Korea Selatan, dan Malaysia, demi mencari penghidupan yang lebih baik.

Pengangkatan Sushila Karki mendapat respon positif dari India. Perdana Menteri Narendra Modi melalui akun X menyampaikan ucapan selamat dan menegaskan komitmen India terhadap perdamaian dan kemakmuran Nepal. Sementara itu, Tiongkok belum memberikan komentar resmi, meskipun sebelumnya telah meminta agar situasi tenang dan melindungi warga sipil di tengah kerusuhan.

Dengan pemerintahan sementara yang dipimpin Sushila Karki, Nepal kini memasuki fase transisi penting. Pemilu yang akan digelar pada Maret 2026 akan menjadi ujian besar bagi stabilitas politik sekaligus harapan baru bagi generasi muda yang berharap adanya perubahan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini