Destinasi Wisata yang Kembali Diperhatikan
Curug Malela, yang terletak di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dikenal sebagai salah satu air terjun paling ikonik di Jawa Barat. Dengan julukan “Little Niagara”, pesona alamnya sempat ramai diperbincangkan dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung terus menurun karena berbagai kendala yang ada.
Meskipun sebelumnya destinasi ini pernah mendapat sentuhan revitalisasi dengan dana sekitar Rp3 miliar, perbaikan yang dilakukan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan wisatawan. Masalah seperti jalan setapak yang rusak, toilet yang tidak layak, serta minimnya fasilitas penunjang membuat banyak pengunjung enggan berlama-lama di lokasi tersebut.
Anggaran untuk Perbaikan Fasilitas
Tahun ini, Pemkab Bandung Barat kembali mengambil langkah nyata untuk memperbaiki kondisi Curug Malela. Melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1.145.362.000 dari APBD 2025 untuk membenahi sarana pendukung wisata di lokasi tersebut.
Dana tersebut kini sudah memasuki tahap lelang di laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun ini agar bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh pengunjung.
Fokus Pembangunan: Infrastruktur Dasar
Menurut Kepala Disparbud KBB, Panji Hermawan, perbaikan kali ini akan difokuskan pada infrastruktur dasar yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan wisatawan. Ia menjelaskan bahwa anggaran lebih dari Rp1 miliar ini antara lain dialokasikan untuk:
- Perbaikan jalan setapak yang kondisinya sudah rusak
- Pembangunan tembok penahan tanah (TPT) beton
- Renovasi fasilitas toilet di area parkir dan pos pemantau
Panji menegaskan bahwa peningkatan fasilitas ini penting agar wisatawan merasa lebih nyaman ketika berkunjung ke Curug Malela.
Target: Wisata Nyaman dan Ramai Kembali
Selama ini, Curug Malela sebenarnya sudah memiliki berbagai fasilitas penunjang seperti plaza berbentuk lingkaran, shelter, jalan pedestrian, taman, jembatan, hingga anjungan swafoto. Namun karena sebagian kondisinya tidak terawat, daya tarik destinasi ini belum optimal.
“Kunjungan wisatawan masih terbilang sedikit. Harapannya, setelah perbaikan rampung, mereka bisa lebih betah menikmati suasana alam Curug Malela,” tambah Panji.
Selain infrastruktur, Pemkab KBB juga berencana menggandeng komunitas lokal untuk mendukung pengelolaan wisata. Tujuannya, agar selain menjadi destinasi rekreasi, Curug Malela juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.
Harapan Baru untuk “Little Niagara” Bandung Barat
Dengan curahan dana perbaikan yang cukup besar, pemerintah berharap Curug Malela kembali bersinar sebagai salah satu ikon wisata Bandung Barat. Keindahan air terjun yang megah setinggi sekitar 60 meter dengan debit air deras diyakini tetap memiliki daya tarik kuat, asalkan didukung fasilitas yang layak.
Revitalisasi ini juga menjadi upaya Pemkab KBB untuk mendorong pariwisata pasca-pandemi serta meningkatkan kunjungan wisata ke kawasan selatan Bandung Barat.
“Dengan fasilitas yang nyaman, wisatawan akan merasa puas. Itu akan mendorong mereka untuk datang kembali dan bahkan merekomendasikan Curug Malela ke lebih banyak orang,” tutup Panji.
