Daerah KemenDesa PDT Dorong Gerakan Mandiri Pangan melalui penerapan Desa Inklusif 

KemenDesa PDT Dorong Gerakan Mandiri Pangan melalui penerapan Desa Inklusif 

13
0
Foto: Drs. Andrey Ikhsan Lubis, M.Si. (Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan saat memaparkan materi desa inklusif ), Selasa 26/8/2025

Indonesiadiscover com, Bandung- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, melalui Direktorat Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan menyelenggarakan kegiatan “Bimbingan Teknis Desa Inklusif yang Dikembangkan melalui Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Akuntabilitas Sosial” .

Kegiatan Bimbingan Teknis Desa Inklusif yang Dikembangkan melalui Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Akuntabilitas Sosial tersebut berlangsung pada hari Selasa 26/8/2025 di Kantor Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Perdesaan, Drs. Andrey Ikhsan Lubis, M.Si., menegaskan bahwa pembangunan desa inklusif harus menjadi pondasi utama untuk mendorong kemandirian desa.

“Desa Inklusif itu artinya semua orang ikut terlibat, tidak ada yang ditinggalkan. Mulai dari pemuda, perempuan, hingga kelompok rentan, semua punya peran. Kalau semua bergerak bersama, desa bisa mandiri,” tegas Andrey.

Selain membuka acara, Andrey juga sebagai pemateri utama dalam kegiatan ini, ia menegaskan hubungan antara penerapan desa inklusif dengan program Gerakan Mandiri Pangan Desa (GEMA PANGAN). Menurutnya, perencanaan partisipatif yang dicapai melalui Desa Inklusif dapat signifikan berpengaruh pada penguatan ketahanan pangan di desa.

“Kalau bicara kemandirian pangan, maka bicara tentang ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan. Disini desa punya potensi luar biasa. Lahan desa, kearifan lokal, hingga semangat pemuda bisa menjadi penggerak. Kalau ini terintegrasi, desa tidak hanya tahan pangan, tetapi bisa menjadi penopang ekonomi nasional,” tegasnya.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang berasal dari 11 desa, Tenaga Ahli Pembangunan Masyarakat Kabupaten (TAPM) dan Pendamping Desa di kecamatan Lembang. Masing-masing desa mengirimkan dua utusan, yaitu kepala desa dan kader pemuda. Kehadiran perwakilan generasi muda ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak desa inklusif sekaligus penguat kemandirian pangan di tingkat lokal.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung Barat, Ariyanto Katili, S.E., M.M., menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh desa dalam memperkuat program inklusif dan memastikan keberlanjutan gerakan kemandirian pangan.

Sekretaris Desa Lembang, Mochamad Taufik, S.Pd., menambahkan bahwa masyarakat Desa Lembang sendiri sudah mulai bergerak melalui pemanfaatan lahan pekarangan serta pemberdayaan kelompok perempuan desa dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga.

Acara yang dipandu Camat Kecamatan Lembang, Drs. Bambang Eko Setyowahjudi, berlangsung aktif dan interaktif. Peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga terlibat dalam dialog dengan narasumber.

Setelah sesi diskusi, acara berlanjut dengan bimbingan teknis yang fokus pada peningkatan kapasitas masyarakat dan penguatan akuntabilitas sosial. Sesi ini menjadi ruang praktik bagaimana membangun desa inklusif yang adil, partisipatif, dan berdaya

 

Penulis :Saif

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini