
Sistem Pengintaian Radio PEGASUS Memperkuat Kapasitas Intelijen Militer Jerman
Angkatan Udara Jerman kini memiliki alat baru yang akan menjadi “mata dan telinga” negara tersebut dalam bidang intelijen militer. Sistem pengintaian radio bernama PEGASUS (Persistent German Airborne Surveillance System) telah secara resmi dioperasikan, dan ini merupakan salah satu inovasi terbaru dalam kemampuan pertahanan negara tersebut.
PEGASUS dibangun melalui kolaborasi antara Hensoldt AG, Lufthansa Technik Defense, dan Bombardier Defense. Sistem ini didasarkan pada pesawat jet bisnis Bombardier Global 6000, yang sebelumnya digunakan untuk transportasi VIP. Pesawat dengan registrasi D-APEG ini telah diubah menjadi platform pengintaian udara yang canggih.
Salah satu komponen utama dari PEGASUS adalah Kalaetron Integral, teknologi inti yang dikembangkan oleh Hensoldt AG. Teknologi ini menggabungkan beberapa fungsi penting dalam satu solusi modular, termasuk intelijen elektronik (SIGINT), dukungan elektronik (ESM), dan pengintaian teknis radio (ELINT). Dengan demikian, PEGASUS menjadi sistem ISR (Intelligence, Surveillance, Reconnaissance) berbasis perangkat lunak yang mampu beroperasi di seluruh spektrum ancaman elektromagnetik.
Kemampuan Operasional yang Luas
Dengan kemampuan terbang di ketinggian lebih dari 15.000 meter dan jangkauan hingga lebih dari 11.000 kilometer, PEGASUS dapat melakukan patroli selama berjam-jam tanpa harus terdeteksi oleh sebagian besar sistem pertahanan udara berbasis darat. Hal ini memungkinkan sistem ini untuk bekerja secara efektif dalam lingkungan operasional yang penuh tantangan.
Selain itu, PEGASUS juga terintegrasi ke dalam arsitektur intelijen bersama NATO. Integrasi ini meningkatkan efektivitas aset-aset lain seperti jet tempur dan drone. Dengan demikian, PEGASUS tidak hanya menjadi alat sendiri, tetapi juga mendukung operasi militer yang lebih luas.
Kembalinya Jerman ke Pengintaian Udara Independen
PEGASUS menjadi pesawat SIGINT khusus pertama Jerman sejak tahun 2013, ketika program Euro Hawk dibatalkan. Keberadaan PEGASUS dalam dinas Angkatan Udara Jerman mengurangi ketergantungan pada kemampuan sekutu dan menandai kembalinya Jerman ke operasi pengintaian udara independen setelah lebih dari satu dekade.
Pengoperasian PEGASUS menunjukkan komitmen Jerman untuk memperkuat kapasitas intelijen militer mereka. Dengan teknologi canggih dan kemampuan operasional yang luas, sistem ini akan menjadi bagian penting dalam strategi pertahanan negara tersebut.
Inovasi Teknologi dalam Pengintaian Militer
Pengembangan PEGASUS mencerminkan perkembangan pesat dalam bidang teknologi pengintaian militer. Dengan integrasi berbagai sistem dalam satu platform, PEGASUS menawarkan solusi yang fleksibel dan efisien. Ini juga menunjukkan bahwa Jerman terus berinvestasi dalam inovasi teknologi untuk mempertahankan keunggulan dalam operasi intelijen dan pertahanan.
Dengan adanya PEGASUS, Jerman tidak hanya memperkuat kemampuan internalnya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam kerja sama militer internasional, terutama dengan NATO. Dengan begitu, PEGASUS menjadi simbol kemajuan teknologi dan strategi keamanan yang lebih baik.